Rabu 31 Oct 2018 22:12 WIB

Guru Diminta Lebih Mengeksplor Kemampuan Anak Didik

Risma tidak mau anak Surabaya biasa-biasa saja.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini
Foto: Dok Pemkot Surabaya
Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Setelah beberapa waktu lalu memberi pengarahan kepada guru IPA dan IPS jenjang SMP, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali memberi pengarahan kepada 635 guru SMP. Kali ini guru bidang matematika, olahraga, TIK, dan seni budaya mendapat pengarahan darinya di Graha Sawunggaling Pemkot Surabaya, Rabu (31/10).

Wali Kota Risma mengatakan, pertemuan dengan para guru ini memang direncanakan. Sebab, dia ingin para guru lebih mengeksplor kemampuan dan mampu membakar semangat pengembangan diri anak didiknya.

“Kalau itu bisa diaktifkan mulai dini, potensi anak-anak bisa optimal. Itulah mengapa saya ingin berbicara langsung dengan para guru,” kata Risma seusai pengarahan.

Risma menjelaskan, tujuan digelarnya pengarahan tersebut juga karena dia ingin membangkitkan semangat belajar anak didiknya, membangkitkan imajinasi, dan daya penciptaan anak. Menurutnya, para guru mempunyai peran strategis untuk mewujudkan keinginannya tersebut.

Risma mengingatkan, Tuhan memberikan talenta dan kelebihan yang berbeda kepada setiap anak. Contohnya, anak yang tidak bisa mata pelajaran matematika, jangan dianggap sebagai anak yang gagal. Begitu pun  anak-anak yang tidak bisa bahasa Inggris belum tentu tidak berhasil.

“Ayo keluarkan semua yang terbaik, akan saya fasilitasi semua. Karena selama ini saya tidak tahu apa yang panjenengan (kalian) butuhkan,” ujar Risma.

Menurut Risma, pengembangam bakat anak sangat penting. Apalagi, tidak semua anak diberi talenta yang sama. Misalkan saja ada anak punya talenta melukis yang bagus. Namun, bila tidak dikembangkan oleh guru seni budaya yang memiliki latar belakang seni lukis, maka guru tersebut salah.

“Saya tidak mau anak Surabaya biasa-biasa saja. Karena nantinya, anak-anak itu akan berkumpul dengan anak dari seluruh dunia. Kalau anak-anak kita saat pertempuran itu biasa-biasa saja, maka anak-anak kita bisa kalah,” kata Risma.

Risma meyakinkam, dengan membantu anak-anak untuk lebih berkembang, Tuhan pasti akan memberi lebih banyak kepada para penolong itu. Maka dari itu dia juga meminta para guru untuk mengeluarkan semua kemampuannya untuk mengembangkan bakat dan minat anak Surabaya.

“Pasti para guru ini lebih menguasai daripada saya, karena setiap hari bergelut di bidang itu. Karena itu, saya ingin Anda memberikan sesuatu untuk kota ini dengan cara mengeluarkan semua yang Anda miliki,” ujar Risma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement