Senin 29 Oct 2018 08:03 WIB

500 Guru Honorer Kabupaten Bandung Berangkat Demo ke Jakarta

Para honorer itu sudah minta izin ke kepala sekolah dan UPT.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Aksi demo guru honorer (ilustrasi)
Foto: republika/Edi Yusuf
Aksi demo guru honorer (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Sebanyak 500 orang guru honorer kategori 2 di Kabupaten Bandung akan berangkat, Senin (29/10) sore ke Jakarta. Tujuan mereka ke Jakarta untuk melaksanakan aksi demo, Selasa (30/10) besok. Mereka akan bergabung dengan guru honorer lainnya dari berbagai daerah di seluruh Indonesia untuk melakukan aksi di Kantor Kemenpan RB dan PGRI.

Salah seorang guru honorer K2, Oop Saefurohman mengungkapkan aksi demo yang dilaksanakan Selasa (30/10) meminta Kemenpan RB untuk segera merevisi Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) No 5 tahun 2014. Kemudian, aksi demo akan dilanjutkan ke PGRI meminta dan mendorong agar guru honorer K2 menerima kebijakan pemerintah pusat tentang wacana pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K).

Baca Juga

"Di Kabupaten Bandung ada sekitar kurang lebih 500 orang yang akan berangkat ke Jakarta demo. Kurang lebih 10 bus," ujarnya kepada Republika.co.id, Senin (29/10).

Ia menuturkan, para honorer yang berangkat ke Jakarta sudah meminta izin tidak mengajar ke kepala sekolah dan UPT. "Ngajar kita izin dulu ke kepala sekolah dan UPT, K2 ingin berjuang," ungkapnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Juhana melalui Kepala Bidang TK dan SD, Maman Sudrajat mengungkapkan pihaknya sudah memberikan izin kepada guru honorer untuk melakukan aksi demo ke Jakarta, Selasa (30/10). "Iya sudah diizinkan (demo), mereka sudah koordinasi dengan bupati, BKPP dan Kepala Dinas Pendidikan," ungkapnya.

Terkait dengan kekosongan tenaga pengajar di kelas akibat guru honorer berangkat demo, dia mengimbau kepada UPT agar mengecek seluruh kelas yang ditinggalkan. Diharapkan proses pembelajaran tetap berlangsung dengan baik. "Nanti ngajarnya digantikan oleh guru yang lain. Kepala sekolah juga sehari saja bisa turun mengajar, berkorban dulu," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement