Kamis 25 Oct 2018 11:22 WIB

Kesiapan Infrastruktur Ujian SBMPTN 2019 Ditekankan

Persoalan teknis akan menggangu kefokusan dan psikologis anak dalam kerjakan soal

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
SBMPTN
Foto: Republika/ Yasin Habibi
SBMPTN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Kota Bogor Acep Sukirman meminta agar panitia seleksi ujian tulis berbasis komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2019 benar-benar memerhatikan kesiapan infrastruktur dan jaringan. Jangan sampai, kata dia, UTBK yang akan digelar di tes cennter terkendala persoalan kinerja komputer yang lambat (lemot) atau lainnya.

"Yang justru harus diperhatikan itu sejauh mana persiapan infrastruktur jaringan disiapkan agar waktu tes tidak ada masalah di jaringan atau komputer yang bermasalah," kata Acep saat dihubungi Republika, Kamis (25/10).

Menurut Acep, persoalan teknis seperti komputer yang kinerjanya lambat akan menggangu kefokusan dan psikologis anak dalam mengerjakan soal. Apalagi tes UTBK dalam SBMPTN ini akan digelar di seluruh Indonesia, sehingga panitia harus memastikan kondisi infrastruktur di semua daerah sama.

Untuk di SMAN 7 sendiri, Acep memastikan, siswa kelas XII telah siap menghadapi tes UTBK tersebut. Selain telah terbiasa menggunakan komputer dalam setiap tes ataupun ujian, pihak sekolah juga telah mengenalkan dan mengajarkan model soal-soal yang bernalar tinggi atau High order Thingking Skill (HOTS).

"Pelaksanaan SBMPTN dengan komputer tidak ada masalah bagi siswa kami karena sudah dibiasakan. Soal-soal HOTS juga sejak lama telah kami ajarkan," jelas Acep.

Dalam mengoptimalkan kesiapan siswa, lanjut Acep, pihak sekolah juga akan melakukan uji coba (tes latihan) dengan siswa. Hal ini sudah biasa dilakukan disetiap tahun dan ikuti oleh hampir semua siswa kelas XII. Untuk tahun ini, tambah Acep, sekolah akan melakukan uji coba dengan menggunakan komputer.

"Selain uji coba, kami akan mulai membahas soal-soal UN dan SBMPTN. Disamping siswa juga masing masing berinisiatif sendiri ikut bimbingan belajar di luar sekolah. Kami juga mengundang nara sumber dari luar," jelas Acep.

Diketahui, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengubah pola seleksi pada SBMPTN tahun 2019. Nantinya, tes pada jalur SBMPTN hanya akan digelar melalui ujian tulis berbasis komputer (UTBK) yang digelar di tes centre. Dan skor UTBK tersebut akan menjadi modal untuk mendaftar ke salah satu PTN atau prodi yang diinginkan.

Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Prof Ravik Karsidi menerangkan, UTBK akan digelar sebanyak 24 kali pada periode Maret sampai Juni tahun 2019. Adapun untuk lokasi tes, direncanakan akan digelar di 85 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berada di seluruh Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement