Selasa 23 Oct 2018 23:44 WIB

Unisba Targetkan Tujuh Prodi Terakreditasi Internasional

Nantinya UNISBA akan membuka kelas internasional

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hazliansyah
Universitas Islam Bandung
Foto: unisba
Universitas Islam Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Islam Bandung (Unisba) menargetkan tujuh program studi (prodi) harus terakreditasi internasional.

Menurut Rektor Unisba, Edi Setiadi, ketujuh prodi itu adalah Ilmu Komunikasi, Ilmu Hukum (S1), Ilmu Ekonomi, Manajemen, Akuntansi, Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), dan ilmu Hukum S2.

"Saat ini kami sudah membentuk tim akreditasi internasional. Tahap awal kita menargetkan tujuh prodi yang sudah terakreditasi A," ujar Edi usai membuka acara Seminar internasional First Bandung Annual International Conference (BAIC) di Hotel Grand Tjokro, Kota Bandung, Selasa (23/10).

Menurut Edi, meskipun tidak ada aturan Prodi yang diajukan akreditasinya harus A. Tapi ia ingin Prodi yang diajukan harus A dulu. Karena secara "konten" prodi itu sudah pasti siap.

"Mudah-mudahan Juni tahun depan proses akreditasi internasionalnya sudah bisa dimulai. Karena beberapa waktu lalu kami sudah membentuk timnya," kata  Edi.

Edi mengatakan, untuk mempermudah target tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan perguruan tinggi yang sudah menyelenggarakan akreditasi internasional, yaitu Telkom University.

Namun, kata Edi, saat ini Unisba memang masih memiliki beberpa kendala terkait persyaratan. Terutama, menyangkut sarana prasarana. Karena hal pertama yang ditanya oleh tim penguji akreditasi internasional adalah apakah sarana dan prasarana ramah untuk disabilitas atau tidak.

"Kemudian, apakah bangunannya sudah ramah gempa? Di mana titik kumpul kalau terjadi gempa? Jalur evakuasinya? Apakah kantinnya sudah bersertifikat kesehatan? Kalau untuk jurnal dan dosen serta mahasiswa kita sudah oke," papar Edi.

Menurut Edi,  kalau nanti sudah banyak prodi di Unisba yang terakreditasi internasional, maka pihaknya akan membuka kelas internasional. Saat ini jumlah prodi yang akan diakreditasi internasional memang masih sedikit.

"Ya baru 30 persen. Prodi di kita ada 28 prodi. Makanya ke depan, seminar-seminar juga akan difokuskan pada seminar internasional,” katanya.

Sementara menurut Ketua Panitia BAIC yang juga Ketua Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Atie Rachmiatie, seminar internasional  diikuti oleh 300 orang dengan jumlah pemakalah sekitar 276 orang dan sisanya partisipan. Seminar internasional ini, akan mendongkrak publikasi jurnal ilmiah terindeks bereputasi seperti scopus dan web of science.

Dalam seminar kali ini, menurut Atie, Unisba menggunakan science and technology research symposium (sires) dan social and humaniora research symposium (sores). Jumlah pemakalah pada sires sebanyak 111 dan pada sores 166. Mayoritas pemakalah berasal dari Unisba yakni sekitar 70 persen nya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement