REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institut Pertanian Bogor (IPB) akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Mahasiswa Internasional ke-20 pada tahun 2020 mendatang. Selain sebagai ajang meningkatkan kolaborasi inovasi dalam bidang pertanian, KTT Mahasiswa Internasional ini juga sebagai upaya IPB dalam merespons revolusi industri 4.0.

"Memang ini bagian dari upaya kami untuk merespon revolusi industri 4.0, dan menyiapkan mahasiswa kami agar siap menghadapi persaingan global," kata rektor IPB Arif Satria saat dihubungi Republika, Selasa (23/10).

Dalam KTT tersebut, jelas Arif, nantinya peserta harus mempresentasekan inovasi-inovasi terbaru dalam bidang pertanian. Namun selain kolaborasi bidang pertanian, pihak yang diundang juga sepakat untuk meningkatkan kolaborasi dalam bidang-bidang lainnya, seperti bidang penelitian.

"Kami juga sepakat dalam KTT itu tidak akan terpaut hanya dalam bidang akademik tetapi juga dalam penelitian," jelas Arif.

Perpanjangan kerja sama IPB dan Tokyo university of agriculture di Kampus TUA Tokyo baru-baru ini.

Pendidikan tinggi, kata dia, sudah sepatutnya terus mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi. Begitupun pengembangan inovasi dalam bidang pertanian. Sebab pada era ini, segala hal menjadi tanpa batas dengan penggunaan data komputasi sekaligus mendisrupsi berbagai aktvitas manusia dalam berbagai bidang.

Karena itu dia berharap KTT Mahasiswa Internasional ke-20 nantinya bisa menjadi bentuk nyata kontribusi IPB dalam meningkatkan daya kompetitif dan saing bangsa dalam bidang pertanian khususnya, dan juga IPTEK. Sehingga sebagai negara agraria, inovasi Indonesia dalam bidang pertanian bisa unggul di mata dunia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika