Selasa 09 Oct 2018 10:06 WIB

Telkomsel Siagakan Ribuan BTS di Bali

Pertemuan IMF-WB membutuhkan jaringan yang 'always on'.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Telkomsel Tambah Delapan BTS di Wilayah Gunung Agung
Foto: Dokumentasi
Telkomsel Tambah Delapan BTS di Wilayah Gunung Agung

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Perusahaan telekomunikasi nasional, Telkomsel menyiagakan ribuan base transceiver station (BTS) mendukung kelancaran jaringan telekomunikasi sepanjang Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) - Bank Dunia (World Bank) di Bali. Direktur Network Telkomsel, Bob Apriawan mengatakan untuk layanan seluler, Telkom Group menyediakan berbagai layanan 4G.

"Kami menyiagakan lebih dari 1.500 BTS 3G dan lebih dari seribu BTS 4G di Bali," katanya kepada Republika.co.id, Selasa (9/10).
 
Untuk meningkatkan jangkauan, kapasitas, dan kapabilitas di lokasi pertemuan, kata Bob, Telkomsel menambah 211 BTS 4G baru tersebar di Bali dan sekitarnya. Ada juga sembilan unit combat atau mobile BTS, pusat pengendali operasi layanan di Nusa Dua, serta command center di Denpasar dan Jakarta. 
 
 
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk selaku induk usaha berkomitmen menyediakan solusi telekomunikasi terbaik untuk kenyamanan berkomunikasi pada delegasi dan peserta lain selama 8-14 Oktober 2018. Direktur Enterprise Telkom, Dian Rachmawan mengatakan pihaknya memastikan jaringan infrastruktur information and communication technology (ICT) berkualitas prima dari sisi jaringan, teknologi, produk, dan layanan.
 
"Belasan ribu peserta ini membutuhkan layanan ICT yang handal dan always on," katanya.
 
Infrastruktur ICT yang dimaksud meliputi penyediaan gateway internet berkapasitas hingga 40 gigabit per detik (Gbps) dilengkapi security firewell. Dian mengatakan ada juga penyediaan 1.170 access point wifi station dan penarikan kabel lan untuk 2.740 titik.
 
"Untuk kesiapan jaringan, Telkom melakukan penarikan kabel fiber optik 180 core ke lokasi penyelenggaraan," kata Dian.
 
Tim teknisi jaringan Telkom yang bersiaga jumlahnya mencapai 300 orang. Berikutnya 160 orang satuan tugas pengawalan, dan 110 orang engineer dan expart network yang memantau jaringan selama 24 jam. 

Semua infrastruktur dan layanan dikendalikan dan dimonitor di TelkomGroup Integrated Operation Center (TIOC) yang berlokasi di Jakarta dan Bali. Tujuannya mengantisipasi setiap kemungkinan gangguan dan menindaklanjutinya secepat mungkin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement