REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Jenderal Sudirman (Unsoed), Prof. Suwarto terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan. Sehingga nantinya lulusan Unsoed siap menghadapi persaingan global.
Selain itu, lanjut Suwarto, pihaknya juga melakukan pembekalan baik dalam bentuk persiapan menghadapi dunia kerja maupun untuk berwirausaha bagi para calon wisudawan.
"Itu semua kami lakukan agar SDM lulusan Unsoed supaya siap menghadapi dunia kerja," kata Suwarto kepada Republika, Rabu (26/9).
Angka Partisipasi Kasar (APK) Indonesia hingga saat ini masih minim, yaitu sekitar 32,5 persen. Untuk itu dia juga berkomitmen untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan.
"Termasuk bagi masyarakat kurang mampu yang kami implementasikan dalam bentuk beasiswa," kata Suwarto.
Sementara itu, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir optimistis melalui Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) bisa meningkatkan APK Pendidikan Tinggi Indonesia. Terlebih, di era revolusi industri 4.0 ada pergeseran yang luar biasa dan saat ini pun produk apapun dapat terintegrasi digital, fisik dan human-nya. Hal ini dapat dimanfaatkan di bidang pendidikan jarak jauh.
"Saya membayangkan nantinya orang yang sedang berlayar di berbagai belahan dunia bisa berkuliah dengan hanya membawa handphone," kata Nasir.
Menurut dia, model pendidikan jarak jauh diyakini mampu membangun kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Terlebih dengan PJJ dapat menjangkau banyak wilayah, baik di dalam, maupun di luar negeri melalui program belajar jarak jauhnya. Nasir menambahkan, saat ini dunia telah berada pada era Revolusi Industri 4.0.
Karena itu, sistem pendidikan tinggi termasuk PJJ harus mampu beradaptasi dengan merancang terobosan dan program yang seirama dengan perkembangan zaman.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
