Selasa 25 Sep 2018 21:06 WIB

Daerah Didorong Tingkatkan Produksi Pertanian

DPD RI sering bersinggungan dan mendapat aspirasi dari masyarakat petani.

DPD RI meningkatkan kerja sama dengan Kementrian Pertanian.
Foto: dpd
DPD RI meningkatkan kerja sama dengan Kementrian Pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Komite II DPD RI siap mendukung kerja Kementrian Pertanian dengan mendorong daerah meningkatkan produksi pangan. Wakil Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba, meminta agar Kementerian Pertanian menjelaskan jenis-jenis produk pertanian apa yang berpotensi untuk diekspor.

Senator asal Sumatra utara ini berharap dengan adanya informasi tersebut, masyarakat petani di daerah dapat meningkatkan produksinya untuk kebutuhan ekspor.

Saat melakukan rapat kerja dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Selasa (25/9), Ketua Komite II DPD RI, Muhammad Aji Mirza Wardana mengapresiasi capaian yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian. Menurut dia, Kementerian Pertanian dapat melaksanakan program yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan bahkan meningkatkan ekspor.

Dirinya berharap agar Kementrian Pertanian dapat menggandeng DPD RI dalam pelaksanaan program-programnya kedepan. Menurutnya DPD RI sering bersinggungan dan mendapat aspirasi dari masyarakat petani, sehingga DPD RI dan Kementerian dapat berkomunikasi mengenai kebutuhan masyarakat petani.

“Kita berharap DPD RI juga tolong dilibatkan, karena fungsinya juga sama, mengawasi regulasi. Kita berharap hari ini menjadi tonggak ukur agar kedepannya kemitraan antara DPD RI dengan Kementerian Pertanian dapat lebih baik lagi,” kata Senator asal Kalimantan Timur ini.

photo
Komite II DPD RI siap mendukung kerja Kementrian Pertanian dengan mendorong daerah meningkatkan produksi pangan.

Wakil Ketua Komite II DPD RI, Charles Simaremare mengatakan bahwa dia mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi pangan lokal. Dia berharap agar Kementerian Pertanian benar-benar melaksanakan program tersebut, sehingga masyarakat di daerah tidak tergantung dari produk dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.

“Di Papua, mereka mulai mem-push apa yang menjadi kebutuhan lokal di daerah untuk menopang supaya masyarakat lokal tidak semata-mata bergantung dari produk luar lokal. Ketika produk lokal ini menghasilkan cukup besar, maka ketergantungan mereka dari luar ini jadi berkurang,” kata Senator asal Papua ini.

Sementara itu, Senator asal Nusa Tenggara Barat, Baiq Diyah Ratu Ganefi, menyampaikan aspirasi masyarakat mengenai anjloknya harga bawang merah. Di NTB harga bawang merah mencapai 8 ribu - 10 ribu rupiah. Dirinya berharap agar masalah bawang merah dapat diselesaikan oleh Kementerian Pertanian.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian telah mengalokasikan dana untuk peningkatkan produksi pertanian. Selama ini program yang dilaksanakan untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

Dia mengklaim saat ini Indonesia telah melakukan ekspor enam komoditas produk pertanian dan terjadi peningkatan sebesar 24 persen. Kementerian pertanian telah melaksanakan program untuk meningkatkan produktivitas pertanian, seperti penyaluran pupuk, alat pertanian, pengembangan varietas, dan juga bantuan penyuluhan pertanian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement