Senin 18 Jan 2021 14:29 WIB

BIPA UMM Rintis Kelas Pintar

Ide ini merupakan bentuk kreativitas dalam rangka menghadapi Covid-19.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Unit Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merancang dan melaksanakan Kelas Pintar dengan memanfaatkan kode batang (barcode).
Foto: dok. Humas UMM
Unit Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merancang dan melaksanakan Kelas Pintar dengan memanfaatkan kode batang (barcode).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Unit Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan inovasi baru dalam hal pembelajaran. Mereka merancang dan melaksanakan Kelas Pintar dengan memanfaatkan kode batang (barcode) untuk memudahkan kegiatan belajar-mengajar.

Kepala BIPA UMM, Arif Budi Wurianto, menjelaskan ide ini merupakan bentuk kreativitas dalam rangka menghadapi Covid-19. Gagasan Kelas Pintar ini juga merupakan bentuk pengembangan dalam mengikuti arus zaman dan teknologi. "Sayang kalau berbagai gawai yang kita miliki tidak dimaksimalkan dengan baik,” ujar pria disapa Arif ini.

Ia menerangkan fungsi dari kode batang yang sudah dibuat. Kode batang itu tersemat dalam poster tematik yang telah tertempel di tiap pintu kelas. Tiap poster yang tersedia memuat berbagai bahan ajar yang dapat diunduh dengan mudah.

Selain itu, poster tersebut juga bisa ditemui di seluruh sisi dinding setiap kelas. Adapun kode batang yang berada di dinding akan memberikan akses ke materi-materi pilihan. Salah satunya terkait kosa kata bahasa Indonesia.

Selanjutnya, kode barang juga akan menampilkan beberapa soal latihan yang bisa dicoba. Adapun pemanfaatan kode batang di Kelas Pintar ini sudah didaftarkan sebagai hak cipta di  Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.  

Dengan adanya inovasi ini, maka secara otomatis bisa mengurangi kerumunan. "Dan mengurangi sentuhan tangan yang tidak perlu,” ungkap dia.

Kepala Divisi Internasionalisasi Program dan Pengembangan BIPA UMM, Faizin menambahkan, pihaknya juga telah menyediakan domain khusus bagi mereka yang ingin belajar bahasa Indonesia. Domain tersebut menyediakan bebagai fitur menarik yang bisa dimanfaatkan. "Mulai dari materi pembelajaran hingga evaluasi," katanya.

Seperti diketahui, bahasa Indonesia sudah lama menduduki peringkat sepuluh besar bahasa penutur terbanyak di dunia. Namun kegiatan dan langkah untuk mengembangkannya masih kurang maksimal. Faizin berharap inovasi dari BIPA UMM bisa menjadi contoh bagi universitas lain dalam mengembangkan bahasa Indonesia, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement