REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Baru-baru ini media sosial (medsos) diramaikan adanya dugaan penjiplakan pada iklan atau TV Commercial (TVC) perguruan tinggi di Surabaya. Kalimat yang digunakan dalam iklan Universitas Airlangga (Unair) dinilai hampir serupa dengan yang dimiliki Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Terkait hal tersebut, Rektor UMM, Fauzan, mengaku sangat menyayangkan kreasi iklan itu. "Mestinya Unair tahulah kalau perbuatan itu melanggar etika akademik," tegas Fauzan, melalui pesan singkat yang diterima Republika.co.id.
Meski sempat kecewa, Fauzan memastikan, pihaknya tidak akan mengambil langkah yuridis atas tindakan Unair. Pasalnya, UMM telah menerima informasi bahwa kampus terkait sudah meminta maaf. Mereka juga berjanji akan membatalkan hasil jiplakannya tersebut. "Yang penting sudah minta maaf dan tak mengulangi lagi perbuatannya," ujarnya.
Sebelumnya, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Mohammad Nasih, telah memberikan penjelasan atas tuduhan jiplak. Menurut Nasih, sebuah kreasi itu bisa dibuat dengan cara meneladani, meniru, maupun melakukan perbandingan atau benchmark.
Nasih menilai, sebuah kreativitas sepanjang proses kreasinya dilakukan dengan benar, maka tidak ada masalah. Bahkan, jika pun dalam kreasi yang dibuat, terdapat kemiripan dengan kreasi yang dibuat pihak lainnya.
Selain itu, Nasih pun meyakini, kreasi yang dibuat kampusnya tersebut, tidak dalam proses menjiplak kreasi pihak lainnya. "Tapi murni itu hasil karya yang bagus, kemudian isinya sama substansinya dengan apa yang ada di Unair. Ya kenapa tidak?" ujarnya.