Jumat 07 Mar 2014 07:01 WIB

TKI Jepang Juga Bisa Kuliah di LP3I

Rep: CRO1/ Red: Julkifli Marbun
LP3I
LP3I

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LP3I sekapati kerja sama dengan lembaga nirlaba Working Group for Technology Transfer (WGTT) untuk membuka kuliah kelas jauh LP3I di Jepang. Nota kesepakatan dilakukan di kantor pusat LP3I di Jakarta, Senin (3/3) lalu.

Dikelas jauh ini, LP3I membuka kelas bussiness collage. Dan berharap banyak warga Indonsia yang menjadi TKI bisa menempuh pendidikan di kelas ini. Executive Director WGTT Fauzi Amari mengungkapkan, Jepang merupakan salah satu negara tujuan TKI lantaran daya tarik gaji yang cukup besar.

"Mereka juga mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan dengan mudah walaupun berada di negeri yang jauh," ujar Presiden Direktur LP3I, Adriza.

Setiap mahasiswa yang sekolah di LP3I Jepang ini mendapatkan kurikulum yang sama dengan LP3I di Indonesia. Mahasiswa bisa menyelesaikan pendidikannya selama dua tahun setara diploma dua.

Pendidikan diberikan melalui training dan motivasi usaha, cara membaca peluang usaha, manajemen usaha dan inovasi teknologi pada usaha-usaha yang akan dibuat oleh para peserta agar usahanya lebih maju. Contoh kecil usaha yang dapat dikembangkan oleh peserta adalah pelatihan bahasa. Dengan kemampuan bahasa Mandarin yang dipunyai oleh para peserta bisa menjadi modal untuk membuka usaha pelatihan bahasa Mandarin di Indonesia.

Pendidikan ini nantinya bisa menjadi bekal setelah para TKI kembali ke Indonesia. Mereka juga bisa melanjutkan pendidikan di LP3I seluruh Indonesia.

“Semua program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas SDM TKI agar dapat membangun perekonomian Indonesia menjadi semakin kuat dan mandiri," tambah Adriza.

Perkuliahan dimulai bulan April mendatang berbarengan dengan musim semi sakura yang bermakna menjalani kehidupan selalu dengan semangat baru.

"Banyak TKI Jepang yang antusias mendaftar, mengenai evaluasi pendidikan LP3I dan WGTT sudah menyiapkan dosen terbaiknya untuk mengajar di Jepang. Para TKI memiliki kemauan tinggi untuk belajar,” Kata Fauzi Amari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement