Rabu 10 Aug 2022 23:43 WIB

3.900 Mahasiswa Baru UPN Veteran Ikuti Kuliah Umum BNPT

BNPT mengajak mahasiswa baru UPN lakukan kontra narasi radikalisme

Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar, mengajak mahasiswa baru UPN lakukan kontra narasi radikalisme
Foto: dokpri
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar, mengajak mahasiswa baru UPN lakukan kontra narasi radikalisme

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  - Sebanyak 3.900 mahasiswa baru Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran mengikuti kuliah umum yang diisi Kepala BNPT Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar. 

Dalam kesempatan itu Kepala BNPT mengajak mahasiswa baru untuk aktif melakukan kontra narasi di media sosial.  

Baca Juga

"Kita butuh partisipasi aktif anak muda Indonesia dengan tidak mengikuti mereka (kelompok teroris) yang menghasut, membenci ideologi negara kita. Mari kita bersama-sama membuat dan menyebarkan konten positif di dunia maya," kata Boy Rafli.   

Kuliah umum berlangsung di Tennis Indoor Senayan, Rabu (10/8/2022).  Boy Rafli menegaskan partisipasi aktif mahasiswa perlu dilakukan mengingat kian maraknya propaganda radikal terorisme di dunia maya.  

"Pengguna cyberspace termasuk kaum intoleran radikal terorisme menggunakan media sosial untuk diseminasi pesan-pesan intoleran, membawa berbagai isu yang intinya adalah menginginkan adanya disintegrasi sosial, tidak ragu menggunakan narasi agama yang menciptakan polarisasi dalam masyarakat," katanya. 

Kepala BNPT mengingatkan pentingnya karakter bela negara sebagai vaksin ampuh dalam melawan virus radikal terorisme. 

"Selain menuntut ilmu, karakter bela negara itu yang membuat anda berdiri tegak, menjadi orang Indonesia yang hebat, kuat dan tangguh, kampus bela negara harus mengamalkan sistem nilai warisan leluhur yang diyakini sebagai vaksin terbaik dalam menghadapi virus intoleransi, radikalisme, terorisme," ujarnya. 

BNPT terus meningkatkan kerja sama dengan institusi pendidikan, khususnya perguruan tinggi, dalam mencegah radikalisme terorisme. Kerja sama ini diharapkan dapat membangun SDM yang berkualitas dalam menyongsong Indonesia emas 2045. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement