Sabtu 28 Nov 2020 08:52 WIB

Pengamat: Belajar Daring Bukan Kendala Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter tetap bisa dilakukan melalui rekaman video atau aplikasi lain.

[Ilustrasi] Sejumlah pelajar mencuci tangannya sebelum masuk ke sekolah. Pembelajaran daring tidak harus menjadi kendala untuk pendidikan karakter di sekolah sebab metode ajar bisa disesuaikan dengan kondisi.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
[Ilustrasi] Sejumlah pelajar mencuci tangannya sebelum masuk ke sekolah. Pembelajaran daring tidak harus menjadi kendala untuk pendidikan karakter di sekolah sebab metode ajar bisa disesuaikan dengan kondisi.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengamat Pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP) Dr. Hadiyanto, M. Ed menilai pembelajaran daring tidak harus menjadi kendala untuk pendidikan karakter di sekolah. Sebab, metode ajar bisa disesuaikan dengan kondisi.

"Pendidikan karakter ini lebih mudah diajarkan dengan menunjukkan keteladanan. Guru bersikap sesuai nilai dan norma kebaikan yang bisa dicontoh secara langsung oleh murid. Secara tatap muka pembelajarannya mungkin lebih maksimal, tetapi secara daring hal itu tentu tetap bisa dilakukan," katanya di Padang, Jumat (28/11).

Baca Juga

Ia mencontohkan sebelum memberikan materi pendidikan secara daring melalui rekaman video atau aplikasi lain, guru tetap memulai dengan berdoa sesuai keyakinan masing-masing. Dengan demikian, nilai religius sebagai salah satu pondasi pendidikan karakter tetap bisa tertanam.

Guru juga bisa menyelipkan cerita tentang keteladanan dalam materi ajar sehingga murid terpancing untuk ingin tahu lebih jauh. Atau bisa juga dengan memberikan tugas bagi siswa yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan karakter seperti kejujuran, belas kasih, keberanian, kerjasama dan kerja keras.

"Intinya keteladanan itu bisa diajarkan dengan banyak cara, termasuk secara daring," katanya.

Namun, ia mengakui cukup banyak juga guru yang saat ini belum terlalu fasih dengan teknologi. Apalagi, pandemi Covid-19 yang datang secara tiba-tiba juga memaksa sistem pembelajaran daring dilakukan secara tiba-tiba pula, tanpa persiapan.

Kendala itu bisa menjadi persoalan tersendiri. Sedangkan guru yang fasih teknologi belum tentu mampu berinovasi memberikan materi pembelajaran daring, apalagi guru yang gagap teknologi.

Sebab, itu sudah menjadi sebuah keharusan bagi guru untuk memahami teknologi. Setidaknya yang bisa dimanfaatkan untuk mengajar secara daring meskipun ada solusi lain yang bisa dilakukan yaitu dengan meminta bantuan dari guru-guru Teknologi dan komunikasi (TIK).

Sementara itu Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas (PSMA) Dinas Pendidikan Sumbar Suryanto mengatakan dalam waktu relatif singkat guru-guru, mau atau tidak mau, harus bisa beradaptasi dengan sistem pembelajaran daring. Tugas guru untuk mengajar serta mendidik siswa tetap harus berjalan dengan segala daya upaya.

"Secara kualitas mungkin ada penurunan karena sistem daring yang tiba-tiba ini, tetapi guru-guru mulai bisa beradabtasi demikian juga siswa," katanya.

Dengan demikian ia yakin pendidikan karakter tetap bisa berjalan meskipun siswa belajar dari rumah.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement