Ahad 07 Jun 2020 05:18 WIB

Pandemi tak Kurangi Produktivitas Perguruan Tinggi

Pandemi Covid-19 memaksa banyak pihak untuk beradaptasi dengan pembelajaran daring

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pandemi tak Kurangi Produktivitas Perguruan Tinggi (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Pandemi tak Kurangi Produktivitas Perguruan Tinggi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nizam menyampaikan beberapa hal terkait metode-metode pembelajaran, hasil-hasil karya yang telah diciptakan oleh mahasiswa dan perguruan tinggi di Indonesia. Khususnya metode pembelajaran yang diterapkan selama masa pandemi Covid-19. 

Nizam menerangkan, pandemi Covid-19 ini memaksa banyak pihak untuk beradaptasi dengan pembelajaran daring dalam waktu yang sangat cepat. Adanya pandemi ini juga mempercepat penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa.

Pembelajaran dari rumah selama pandemi dapat diwujudkan dalam pembelajaran daring bisa dari kampus sendiri maupun dari kampus lain. Selain itu, bentuk pembelajaran bisa berupa proyek mandiri yaitu dengan pengembangan seperti alat kesehatan, kajian pandemi, kajian respons sosial ekonomi, serta program relawan kemanusiaan dan penelitian bersama dosen/peneliti.

“Kita melihat dengan peralihan teknologi ini tidak berkurang produktivitas kita, kita lihat karya-karya dosen dan mahasiswa dalam dua bulan terakhir ini luar biasa sekali, publikasinya juga begitu meningkat dahsyat sekali selama pandemi ini, ini harus kita pertahankan sebagai energi positif, energi kreatif, kita tunjukkan kita bisa berjaya dengan cara bergotong-royong kita bisa mengatasi pandemi ini bersama-sama," kata Nizam, dalam keterangannya, Sabtu (6/6).

Lebih lanjut Nizam menjelaskan, dalam menuju normal baru, penggunaan teknologi pembelajaran akan membuka cakrawala baru pendidikan tinggi ke depan. Ia mengatakan, daring memperkaya pembelajaran tapi tidak dapat menggantikan keseluruhan pendidikan.

“Kita semua tahu saat ini sedang tertekan secara ekonomi, sosial, maupun secara kesehatan, inilah saatnya kita bergandengan tangan, energi positif dan kreatif ini harus kita pertahankan bukannya kita rongrong sendiri dan malah kita menjadi temannya Covid-19," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement