Kamis 13 Feb 2020 22:12 WIB

Jumlah Mahasiswa Indonesia di Amerika Tembus 9.000 Orang

Amerika Serikat membuka peluang mahasiswa Indonesia belajar di sana.

Amerika Serikat membuka peluang mahasiswa Indonesia belajar di sana. Bendera Indonesia dan Amerika Seikat
Foto: Ilustrasi
Amerika Serikat membuka peluang mahasiswa Indonesia belajar di sana. Bendera Indonesia dan Amerika Seikat

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN— Sedikitnya 9.000 ribu mahasiswa Indonesia saat ini sedang kuliah di berbagai perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat, baik melalui program beasiswa maupun biaya sendiri pada jenjang strata satu hingga strata tiga.

"Pemerintah Amerika Serikat ingin meningkatkan jumlah tersebut serta dapat menjadi mitra pilihan Indonesia di kawasan Indo-pasifik, terutama di bidang pendidikan," kata Konsul Amerika Serikat untuk Sumatra, Guy Margalith, usai membuka Pameran Pendidikan Amerika Serikat "US Higher Education Fair 2020" di Medan, Kamis (13/2).

Baca Juga

Konsul Amerika Serikat untuk Sumatra dan Education USA bekerja sama dengan berbagai institusi pendidikan terkemuka di negara itu menggelar pameran pendidikan di Medan.

Ada 12 perwakilan perguruan tinggi Amerika Serikat menawarkan sejumlah kemudahan untuk bisa kuliah di Amerika Serikat, serta mengenalkan berbagai kelebihan yang dimiliki masing-masing universitas.

"Banyak informasi beasiswa yang ditawarkan dan kami harapkan itu dapat dimanfaatkan siswa-siswa disini untuk melanjutkan studi ke Amerika," katanya.

Menurut dia, Amerika Serikat memiliki sejumlah perguruan tinggi ternama di dunia dan memiliki sepertiga anggaran riset dunia yang tentunya menjadi pendorong para lulusan untuk berinovasi dan berwirausaha.

Gelar yang didapat dari AS juga diakui di dunia serta menyiapkan siswa untuk memasuki tenaga kerja global. Pendidikan di AS membuka banyak pintu lapangan kerja dan berbagai kesempatan unik.

"Education USA yang didukung oleh biro pendidikan dan kebudayaan Departeman Luar Negeri AS ini merupakan jaringan global yang terdiri lebih dari 450 pusat konsultasi pendidikan yang beroperasi di 170 negara," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement