Rabu 05 Feb 2020 21:14 WIB

Kepala BPIP Janji akan Kerja Sama dengan Nadiem Makarim

Kepala BPIP menyatakan tidak membahas masalah perbedaan pandangan yang telah lalu.

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi (kedua kiri) dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh (kanan) membacakan sumpah saat dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi (kedua kiri) dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh (kanan) membacakan sumpah saat dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi Asmin mengaku akan bekerja sama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam penyebaran nilai-nilai Pancasila. Meski saat masih menjadi rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, ia sempat tidak setuju dengan kebijakan yang akan diambil oleh Nadiem Makariem.

"Nanti kita kerja sama dong, dari sisi pendidikan mulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dasar), TK, SD sampai ke atas, kami pasti membutuhkan menteri pendidikan begitu. Kalau soal kemarin saya belum jadi Kepala BPIP, kalau sekarang tidak boleh saya ngomong begitu, saya harus dukung beliau dan beliau dukung saya itu namanya kerja sama, ini sudah sumpah jabatan ini," kata Yudian di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Rabu (5/2).

Baca Juga

Yudian memastikan, bahwa dirinya dan Menteri Nadiem dalam satu kabinet sehingga tidak membahas masalah perbedaan pandangan yang telah lalu tersebut. "Dulu saya belum menjabat (sebagai Kepala BPIP), sekarang saya sudah dalam satu kabinet jadi saya tidak etis kalau bicara lagi soal itu," kata Yudian

Sebelumnya, dalam Forum Rapat Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Desember 2019 lalu, Yudian mengkritik "revolusi pendidikan" yang digaungkan Nadiem Makarim. Kala itu, menurut Yudian, sistem pendidikan yang sudah ada jangan sampai direvolusi dari nol.

Yudian khawatir jika agenda Nadiem Makarim membumikan dan menggeneralisir IT berhasil maka orang-orang lebih suka hal yang instan dan tidak ada yang mau sekolah lagi. Yudian juga sempat mengkritik pendidikan karakter yang diangkat oleh Nadiem, termasuk dengan menyatakan bahwa teknologi informasi, anti-formalitas dan kebebasan mahasiswa tidak menjadi ukuran utama kesuksesan di masa mendatang.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Yudianmengatakan belum mendapat arahan dari Ketua Dewan Pengawas BPIP Megawati Soekarnoputri mengenai tugas barunya itu. "Belum ada arahan, baru besok rapat pleno ada arahan dari Ibu Megawati sebagai ketua dewan pengawas," ungkap Yudian.

Presiden Joko Widodo hari ini melantik Yudian sebagai Kepala BPIP definitif. Sebelumnya,Yudi Latifmengundurkan diri sebagai Kepala BPIP pada Juni 2018. Guru Besar Universitas Negeri Malang Hariyonoditunjukmenjadi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPIP pada Juli 2018, untuk menggantikan YudiLatif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement