Senin 24 Jun 2019 15:50 WIB

Membentuk Karakter Keislaman di SDIT Auliya

Anak sejak SD dibekali dengan karakter keislaman, melalui janji Auliya.

Rep: Hiru Muhammad/ Red: Agus Yulianto
Wisuda ke IV angkatan 2018/2019 bagi 116 siswa SD Auliya, Ahad lalu.
Foto: Foto: Istimewa
Wisuda ke IV angkatan 2018/2019 bagi 116 siswa SD Auliya, Ahad lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa enam tahun menjadi sangat berharga untuk mencetak tunas bangsa yang taat pada ajaran Islam. Namun, juga dapat memberikan kontribusi yang besar bagi diri sendiri maupun bangsa dan negara. Pondasi pembentukan karakter itu telah ditanamkan SD Auliya kepada para siswanya sejak mereka menempuh pendidikan dasar di tahun pertama. 

Upaya membangun karakter Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Auliya didasari pada komitmen ajaran Islam. Cinta pada Rasulullah SAW dan Allah SWT, memberi manfaat bagi lingkungan sekitar dan komitmen pada diri sendiri. "Konsep yang disebut sebagai keseimbangan antara Hablum minallah dan Hablum Minannas ini terus dikembangkan sejak usia dini hingga ke tingkat lanjutan. "Anak sejak SD dibekali dengan karakter keislaman, melalui janji Auliya ini," kata Kepala Sekolah SDIT Auliya, Hervin Kusbernadi, Senin (24/6).     

Pihaknya memberikan apresiasi atas hasil yang dicapai selama mendidik siswa SD dalam enam tahun terakhir. Apresiasi itu diwujudkan dengan wisuda ke IV angkatan 2018/2019 bagi 116 siswa Ahad lalu. Sebagian dari para lulusan SDIT akan melanjutkan ke tingkat menengah di SMPIT Auliya, selebihnya melanjutkan pendidikan ke pesantren maupun sekolah lainnya. "Ini momen terakhir untuk melepas mereka ke jenjang yang lebih tinggi," katanya 

Acara wisuda dengan tema Becoming Bright Young Leader ini juga menampilkan beberapa pentas seni dan kreativitas siswa. Seperti pentas paduan suara dan tari daerah. Selain itu terdapat juga penampilan tasmi Quran dan dai cilik yang membuat kagum hadirin di dalam Gedung teather Bintaro Jaya.

Acara wisuda ini juga dihadiri  ketua Yayasan AULIYA Insan Utama Triwisaksana MSc, Pembina Yayasan Dra Lilia Sari Soewarto, Direktur Sekolah Islam Terpadu Auliya Dr Kurniasih Mufidayati. Setelah diwisuda, diadakan pembacaan janji Auliya dan pemberian testimoni dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement