Kamis 20 Jun 2019 14:00 WIB

Kemendikbud Ingin Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Guru

Indonesia ingin fokus pada pendidikan bahasa Inggris.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy saat mengunjungi SEAMEO Regional Language Centre, Singapura, Kamis (20/6).
Foto: Republika/Inas Widyanuratikah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy saat mengunjungi SEAMEO Regional Language Centre, Singapura, Kamis (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Inas Widyanuratikah dari Singapura

Baca Juga

SINGAPURA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ingin meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris masyarakat melalui pelatihan para guru. Salah satu negara yang bekerja sama dengan Indonesia untuk meningkatkan hal tersebut adalah Singapura melalui SEAMEO Regional Language Centre (RELC).

SEAMEO RELC adalah institusi yang berfokus pada pendidikan bahasa bagi negara-negara ASEAN. SEAMEO RELC telah berdiri sejak 1972 dan berdedikasi dalam membantu negara-negara ASEAN dalam meningkatkan kemampuan bahasa mereka.

Terkait hal ini, Indonesia ingin berfokus pada pendidikan Bahasa Inggris. Singapura merupakan negara anggota ASEAN yang bahasa utamanya Bahasa Inggris. Oleh karena itu, Singapura menjadi negara yang cocok untuk memberikan pemahaman dan pendidikan Bahasa Inggris untuk negara ASEAN lainnya.

"Kita ingin Bahasa Inggris di indonesia itu lebih baik. Masalah utama kita belum bisa mengkontekstualkan Bahasa Inggris sesuai dengan kebutuhan lokal," kata Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi usai pertemuan dengan tim dari SEAMEO RELC, di Singapura, Kamis (20/6).

Menurut dia, poin penting dalam pendidikan Bahasa Inggris adalah para guru. Ia mengatakan, guru-guru harus diberi kemampaun untuk mengkontekstualkan pembelajaran Bahasa Inggris sesuai dengan kebutuhan lokal.

SEAMEO RELC memiliki dua program utama yakni memberikan beasiswa pendidikan bahasa dan mengadakan konferensi internasional. Direktur RELC, Susan Leong mengatakan pihaknya memiliki fokus untuk memberi pemahaman bahasa kepada para guru.

"Kami selalu meminta kepada pemerintah negara yang ingin bekerja sama untuk mengirimkan orang untuk belajar di RELC. Orang-orang ini bisa menjadi kunci, yang kemudian bisa menyebarkan pendidikan Bahasa Inggris yang baik," kata Susan.

Ia mengatakan, Indonesia adalah negara yang sangat besar dengan masyarakat yang banyak. Ia menilai, cara paling efektif untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris adalah dengan mengirimkan guru-guru kunci untuk belajar di RELC. Merekalah yang kemudian bertugas untuk meningkatkan dan menyebarkan pendidikan Bahasa Inggris di tingkat lokal.

"Jadi kami berharap pemerintah (Indonesia) bisa mengirimkan orang yang tepat untuk menyebarkan pendidikan dari kami ke masyarakat lokal," kata Susan.

Selain pendidikan untuk guru, RELC juga mengadakan konferensi internasional. Konferensi tersebut selalu dihadiri sekitar 400 ahli bahasa dan guru dari seluruh ASEAN. Di dalam konferensi tersebut, para praktisi bahasa bisa bertukar ilmu.

Sementara itu, Mendikbud Muhadjir Effendy mengapresiasi SEAMEO RELC yang terus mengembangkan programnya. Muhadjir yang juga menjabat sebagai Presiden SEAMEO (Organisasi Menteri Pendidikan ASEAN) menilai selama ini RELC sudah memiliki peran yang signifikan dalam pendidikan bahasa.

"Saya sangat mengapresiasi apa yang selama ini sudah dilakukan oleh RELC. Menurut saya, RELC adalah institusi yang sangat strategis karena banyak negara ASEAN yang tidak memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik," kata Muhadjir.

Sebagai Presiden SEAMEO, ia juga berharap, RELC bisa menjadi organisasi yang terus berkembang. Tidak hanya berkolaborasi dengan bagian dari ASEAN lainnya, namun juga dengan pemangku kepentingan yang memiliki komitmen yang sama dengan ASEAN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement