Selasa 11 Jun 2019 13:53 WIB

Mendikbud Minta Guru Harus Ikhlas Jika Dirotasi

Rotasi guru bertujuan untuk pemerataan pendidikan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Hafil
Guru sedang mengajar/ilustrasi
Guru sedang mengajar/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy berharap guru dapat menerima dengan lapang dada jika diputuskan mengalami rotasi. Ia menekankan pentingnya rotasi guru guna memastikan pemerataan pendidikan.

Muhadjir menyoroti adanya sekolah favorit dengan asumsi tingginya kualitas guru disana. Menurutnya, guru di sekolah favorit perlu dirotasi ke sekolah non favorit agar siswa mendapat kualitas pendidikan setara.

Baca Juga

"Setelah siswa baru masuk, ada rotasi guru, terutama sekolah favorit. Dengan asumsi disana bagus karena kinerja guru. Yang sekolah tidak bagus dapat guru bagus. Guru harus ikhlas saya minta kesediaan," katanya pada wartawan di Kemendikbud, Selasa (11/6).

Muhadjir menyampaikan rotasi guru merupakan bagian dari program zonasi yang diterapkan Kemendikbud. Zonasi guru, kata dia, akan menempatkan guru supaya merata persebarannya. Guru yang dirotasi statusnya mencakup PNS maupun honorer.

"Pemerataan guru biar masing-masing daerah jalankan program distribusi guru biar rata. Jangan ada sekolah yang diisi guru PNS, tempat lain honorer," ujarnya.

Mendikbud menyoroti belum ratanya pendidikan mayoritas terjadi di jenjang SD dan SMP. Sedangkan untuk jenjang SMA/SMK, menurutnya sudah lebih baik.

"Terutama SD,SMP ya. Pemerataan guru yang berkualitas supaya terus jalan," sebutnya.

Ia khawatir belum meratanya guru berpeluang mengganggu kebijakan pemerintah. Ia mengimbau agar guru tak takut dirotasi karena diutamakan berada dalam zona yang sama. Terkecuali bila di dalam zona itu sudah bagus kualitas pendidikannya maka dipindah ke zona lain.

"Sesuai UU ASN baru, PNS harus siap dirotasi secara periodik enggak bisa netap satu tempat. Termasuk guru," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement