Ahad 19 May 2019 16:31 WIB

Siswa SMA N 1 Purbalingga Raih Nilai UN Tertinggi di Jateng

Empat mata pelajaran UNBK dihasilkan nilai 392.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Siswa-siswi mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Siswa-siswi mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  PURBALINGGA -- Siswa SMA Negeri 1 Purbalingga, Novenda Rian Purwosambodo  (18), menoreh prestasi membanggakan.  Siswa kelas XII IPS tersebut berhasil meraih nilai Ujian Nasional Berbasis Komputer  (UNBK)tertinggi di Jateng.

Dalam pelaksanaan UNBK tersebut, jumlah nilai UN yang berhasil diraih Rian untuk empat mata pelajaran, mencapai nilai 392. Jumlah nilai tersebut berasal dari nilai ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia mendapat nilai 98, Bahasa Inggris 94, Matematika 100, dan Ekonomi 100.

Baca Juga

Dengan jumlah nilai tersebut, Rian berhasih meriah nilai tertinggi di Jateng yang berjumlah 1.464 SMA/MA. Termasuk siswa SMA-SMA ternama di Jateng, yang sebelumnya selalu meraih nilai UN tertinggi seperti SMAN 1 Surakarta, SMAN 1 Magelang, SMA Taruna Nusantara Magelang, SMAN 3 Semarang,  dan SMA Regina Pacis Surakarta.

Dia temui di rumahnya di Desa Selaganggeng Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga, Sabtu (18/5), dia mengaku memang mempersiapkan diri cukup matang saat hendak menghadapi UN. Meski pun nilai UN tidak menentukan kelulusan, dia mengaku belajar cukup keras.

''Dari empat mata pelajaran (mapel)  UN itu, saya memang paling siap pada pelajaran  Ekonomi  dan Matematika karena saya suka dengan mata pelajaran itu,'' katanya.

Meski demikian, dia mengaku tidak mengira akan mendapat nilai 100. Dia mengaku ada beberapa soal yang tak bisa dia kerjakan. Dia hanya mengira saja jawabannya.

"Tapi ternyata jawabannya betul, sehingga dapat nilai 100,'' katanya.

Rian merupakan putera kedua dari tiga bersaudara pasangan Rasmo-Elis Lusiani. Kedua orang tua Rian merupakan pengajar. Rasmo saat ini menjadi Kepala SD Negeri 3 Tangkisan Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga, sedangkan ibunya Elis Lusiani, guru di SD Negeri  2 Tlahab Lor Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga.

Setamat SMAN 1 Purbalingga, Rian mengaku ingin melanjutkan kuliah di STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara). ''Saya ingin masuk  program studi D3 Pajak. Tapi sebagai cadangan saya juga mendaftar SBMPTN dengan pilihan prodi Ekonomi Pembangunan,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement