Ahad 28 Apr 2019 11:39 WIB

SMK Pertanian Diminta Kembangkan SDM untuk Urban Agriculture

Urban agriculture disebut efektif untuk menyiasati kian minimnya ketersediaan lahan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Hasanul Rizqa
(Ilustrasi) Urban Farming
(Ilustrasi) Urban Farming

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pertanian berbasis kota (urban agriculture) diprediksi bakal menjadi salah satu model pertanian alternatif yang potensial di Era Revolusi Industri 4.0. Di samping memanfaatkan keunggulan teknologi, model pertanian itu disebut-sebut efektif untuk menyiasati kian minimnya ketersediaan lahan.

Kasubdit Pembinaan Kurikulum Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) M Widianto menuturkan, pihaknya terus menyiapkan sumber daya untuk menangkap peluang urban agriculture.

Baca Juga

Upaya ini ditunjukkan melalui revitalisasi sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) pertanian. Hal itu dalam rangka menjawab tuntutan zaman pada bidang pertanian modern. "Salah satunya dilakukan dengan mengembangkan jurusan kompetensi keahlian pertanian berbasis kota (urban agriculture)," ungkapnya, Ahad (28/4).

Di Kabupaten Semarang, misalnya, upaya demikian telah diwujudkan melalui pencanangan penerapan kompetensi urban agriculture di SMK Negeri 1 Bawen, akhir pekan lalu. Menurut Widianto, pola pertanian berbasis kota memang telah menjadi salah satu model pertanian favorit di Asia Tenggara.

Urban agriculture dinilai menjadi peluang bagi Indonesia jika bangsa ini mampu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang unggul. Di sisi lain, dia juga meminta para pengelola SMK untuk kian kreatif dalam menggali potensi lokal.

Misalnya, dalam menentukan jurusan kompetensi keahlian yang sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan begitu, para murid yang telah lulus uji kompetensi dan sertifikasi di bangku sekolah dapat berwirausaha. Selain itu, mereka juga akan siap bersaing dalam bursa kerja era milenial.

"Tantangan ke depan tersebut harus dijawab dengan menyiapkan tenaga-tenaga terampil bidang pertanian moderen. Apalagi, Indonesia ini memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan industri pertanian yang lebih maju,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Bawen Jumeri menjelaskan, urban agriculture di sekolah tersebut dilakukan melalui jurusan kompetensi agribisnis pangan dan hortikultura. Itu menjadi jurusan paling baru yang dibentuk untuk menjawab kebutuhan SDM pertanian masa mendatang.

Jurusan ini menjadi unggulan dari enam kompetensi keahlian yang ada di SMK Negeri 1 Bawen. “Saat ini kita sudah semakin kekurangan lahan (pertanian) dan anak- anak muda milenial tidak lagi tertarik dengan dunia pertanian konvensional," ungkapnya.

Untuk itu, Kata Jumeri, pola pikir anak-anak milenial sudah harus diubah. Hal itu supaya mereka dapat terus mengembangkan pertanian, kendati hidup di wilayah perkotaan yang ketersediaan lahannya cukup terbatas. "Maka, kemampuan serta ketrampilan dalam hal urban agriculture ini bisa dimanfaatkan bagi bidang pertanian di masa mendatang," tandasnya.

Sebelumnya, saat menghadiri acara pencanangan penerapan kompetensi Urban Agriculture di SMK Negeri 1 Bawen, Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha sangat mengapresiasi SMK Negeri 1 Bawen yang memiliki gagasan untuk mengembangkan dan menerapkan kompetensi pertanian modern.

Menurutnya, kompetensi urban agriculture akan memjadi bekal ketrampilan siswa sesuai tuntutan zaman serta bidang pertanian moderen. Kompetensi ini juga bisa dimanfaatkan para lulusan untuk membuka ruang usaha dan menjadikan para lulusan sebagai wirausahawan yang tangguh di bidang hortikultura.

"Pemerintah Kabupaten Semarang sangat berharap, jurusan ini tidak hanya mengembangkan keilmuannya di bidang pertanian moderen, lebih dari itu, juga mampu menghasilkan para kreatifpreneur di bidang pertanian di masa yang akan datang," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement