Senin 08 Apr 2019 15:21 WIB

Sekolah di Sukabumi Kembangkan Digitalisasi Pohon

Pohon-pohon dikenakan barcode.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi melakukan scan barcode pohon di SMA 2 Sukabumi Senin (8/4). Sekolah tersebut mengembangkan aplikasi untuk mempermudah pembelajaran di sekolah melalui digitalisasi pohon.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi melakukan scan barcode pohon di SMA 2 Sukabumi Senin (8/4). Sekolah tersebut mengembangkan aplikasi untuk mempermudah pembelajaran di sekolah melalui digitalisasi pohon.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Proses inovasi dalam pembelajaran di sekolah terus dilakukan dalam upaya menghadapi revolusi industri 4.0. Salah satunya dilakukan di SMA Negeri 2 Sukabumi Kota Sukabumi yang menggagas pendataan pohon secara digital di lingkup sekolah.

Kegiatan tersebut dilakukan sejak tujuh bulan yang lalu dan menjadi upaya mengenalkan pohon kepada para pelajar. Caranya dengan menggunakan barcode pada setiap pohon atau tumbuhan yang ada di sekolah.

Baca Juga

"Pengembangan inovasi pembelajaran ini tidak bisa lepas dari pengaruh era digital dan teknologi serta revolusi industi 4.0," ujar Kepala SMA Negeri 2 Sukabumi Ceng Mamad kepada wartawan Senin (8/4).

Dunia internet atau siber menjadi pendorong dalam aktivitas dan sekolah tidak bisa menghindari hal tersebut. Intinya sekolah harus mampu menerapkan teknologi dalam pembelajaran maupun proses pengelolaan sekolah atau yang disebut smart school.

Istilah smart school ini terang Ceng Mamad, bukan hanya sekedar nama melainkan sekolah mengintegrasikan teknologi informasi dalam proses pembelajaran maupun pengelolaan sekolah.

Oleh karena itu SMA 2 Sukabumi meluncurkan aplikasi Qr Code untuk pohon di lingkup sekolah. Aplikasi ini bisa di download di internet dan menjadi bahan informasi kepada anak-anak untuk meningkatkan kepedulian dan kecintaan terhadap lingkungan. Saat ini jumlah tanaman yang didigitalisasi mencapai 200 lebih tumbuhan dengan jenis pohon atau tumbuhan 50. Ratusan pohon ini tersebar di lingkungan sekolah.

Jenis pohonnya ungkap Ceng Mamad seperti Pucuk Merah, Lidah Buaya dan tanaman obat antara lain lengkuas, kunyit dan kumis kucing. Intinya digitalisasi pohon ini sebagai pengenalan terhadap lingkungan dan pengguanan aplikasi dalam memudahkan proses pembelajaran. Khususnya yang berhubungan dengan mata pelajaran biologi dan teknologi informasi. Selain itu bisa berkaitan dengan kegiatan pra karya di sekolah.

Selain digitalisasi pohon lanjut Ceng Mamad, sekolah juga akan mengembangkan teknologi lainnya dalam mempermuda proses belajar di sekolah. Langkah ini merupakan jawaban atas tantangan revolusi industri 4.0 yang harus dihadapi oleh sekolah.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memberikan penghargaan atas inovasi pembelajaran di SMA Negeri 2 Sukabumi. Sekolah ini mampu melakukan pendataan pohon atau tumbuhan secara digitalisasi melalui QR Code," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement