Selasa 02 Apr 2019 22:03 WIB

Orang Tua Jangan Gampang Belikan Gadget untuk Anak

Pengenalan konten digital sangat perlu dilakukan sejak dini.

Sekolah Prestasi Global, Depok, mengenggelar seminar parenting tentang manfaat dan bahaya gadget.
Foto: Dok Sekolah Prestasi Global
Sekolah Prestasi Global, Depok, mengenggelar seminar parenting tentang manfaat dan bahaya gadget.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Generasi milenial identik dengan perkembangan teknologi. Salah satunya adalah gawai atau yang akrab disebut gadget.

Gadget kini menjadi momok bagi orang tua. Hal itu karena anak lebih senang menggenggam gadget daripada menggengam tangan orang tuanya. Lebih senang 'ngobrol' dengan gadget daripada sekadar berbincang dengan orangtuanya.

Terkait hal tersebut, Sekolah Prestasi Global  menggelar seminar parenting bertema  “Gadget Antara Kebutuhan dan Petaka”, Selasa (2/4). Seminar itu diadakan di Sekolah Prestasi Global, Depok, Jawa Barat, serta diikuti 120 wali siswa dan guru. 

 “Seminar parenting  ini diadakan sebagai sarana edukasi bagi orang tua tentang bagaimana menyikapi dampak positif maupun dampak negatif sekaligus memberikan solusi terhadap penggunaan gadget pada anak,” kata .Direktur Sekolah Prestasi Global, Ahmad Faisal dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (2/4). 

Nara sumber seminar, Bunda Nurwidiana SKH, MPH mengemukakan, para orang tua harus memberikan pendampingan kepada putra-putrinya dalam dunia digital hari ini. Hal itu karena banyak hal positif didapat dari dunia digital,  tetapi hal negatif pun tidak bisa dihindari.

“Berikan pengasuhan kepada anak sejak dini sesuai kebutuhan usianya. Orang tua jangan gampang  membelikan gadget untuk anak,” kata Nurwidiana.

photo
Suasana smeinar parenting tentang manfaat dan bahaya gadget yang diadakan oleh Sekolah Prestasi Global dan Komite Sekolah.

Ia menambahkan, pengenalan konten digital sangat perlu dilakukan sejak dini. Hal itu  agar anak  tidak terjerumus kepada konten yang salah. “Orang tua punya kewajiban menjadi uswah hasanah (contoh yang baik) buat anak-anaknya,” ujarnya.

Ahmad Faisal mengatakan, konsep Sekolah Prestasi Global sudah menerapkan kebutuhan siswa sesuai usianya. Salah satunya ketika anak masuk SD, tidak ada tes calistung (membaca, menulis dan berhitung). Di usia emas,  para siswa Sekolah Prestasi Global sudah dibiasakan hal-hal kecil yang positif.  “Memang hal-hal kecil, namun menjadi hal-hal yang dibiasakan,” tuturnya.

Seminar parenting, kata Faisal, merupakan upaya sekolah bersinergi dengan orang tua/wali siswa. “Kami bertekad menyiapkan para siswa agar menjadi generasi Robbani.  Untuk itu, orang tua juga perlu diedukasi hal-hal positif. Hal itu penting, agar sekolah bisa bersinergi dengan orang tua. Salah satu bentuknya adalah seminar parenting,” papar Faisal.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement