Selasa 26 Mar 2019 16:24 WIB

Pelajar Kota Bandung Deklarasikan UN Jujur

Wali Kota Bandung menjamin pelaksanaan ujian tahun ini tidak ada soal yang bocor.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 47 Jakarta, Senin (25/3).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 47 Jakarta, Senin (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Siswa dan siswi di Kota Bandung medeklarasikan Ujian Nasional (UN) Jujur, Selasa (26/3). Deklarasi ini dalam rangka akan diselemggarakannya ujian akhir bagi pelajar kelas VI SD dan IX SMP.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana optimistis Ujian Nasional (UN) di Kota Bandung berjalan lancar. Ia juga yakin, UN di Kota Bandung berlangsung jujur. "Kita ingatkan kembali bahwa kejujuran itu lebih penting saat Ujian Nasional. Karena kejujuran itu menjadi modal dasar membangun bangsa menjadi jauh lebih baik," katanya saat acara Deklarasi UN Jujur, di SMP Harapan Kasih, Jalan Raden Rangga Kencana, Mekarwangi, Bojongloa Kidul.

Baca Juga

Yana menjamin, pelaksanaan ujian tahun ini tidak ada soal yang bocor. Deklarasi ini juga menjadi bukti sebagai pengingat agar semua pemangku kegiatan tersebut memiliki sifat jujur.

Ia pun meminta seluruh pihak untuk berkomitmen mendukung kelancaran UN. Dengan komitnmen menjunjung kejujuran ia optimistis berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

"Selama semua stakeholder, semua peserta berkomitmen maka ujian pun akan berjalan baik. Makanya hari ini deklarasi mengingatkan kita semua selalu bersikap jujur saat ujian nasional," tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengatakan, sebanyak 249 sekolah terdiri dari 56 sekolah negeri dan 158 swasta dan enam sekolah terbuka mengikuti UN 2019. Sedangkan pesertanya berjumlah 34.880 siswa, pengawas ujian 1.746 orang, pengawas pembina sekolah 52 orang, proktor 1.746 dan teknisi 873 orang. "Kita harap pemangku kepentingan membantu menyosialisasikan pelaksanakan UN ini agar berjalan lancar," katanya.

Mengenai sarana dan prasarana, Hikmat menjelaskan, sebanyak 220 sekolah atau sekitar 87 persen sudah mandiri atau melaksanakan di tempat sendiri. Sedangkan 39 sekolah atau 13 persen masih bergabungan dengan sekolah lain. "Sekolah sudah siap. Kita konsolidasi sekolah yang ada. Hampir sebagian besar sudah mandiri. Sehingga pelaksanaan ujian berjalan lancar," katanya.

Sesuai jadwal, Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dilaksanakan pada 1-9 April 2019 dan Ujian Nasional (UN) pada 22-25 April 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement