Senin 25 Mar 2019 22:04 WIB

UNBK Hari Pertama Berjalan Lancar

Siswa sudah terbiasa melakukan ujian dengan laptop ata PC

Rep: Febryan A/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 47 Jakarta, Senin (25/3).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 47 Jakarta, Senin (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Hari ini, Senin (25/3) merupakan hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara serentak di seluruh Indonesia untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pelaksanaan UNBK hari ini di SMK Karya Guna 1 yang beralamat di Jalan Anggrek I, Duren Jaya, Bekasi Timur, berjalan lancar tanpa kendala.

Kepala Sekolah SMK Karya Guna 1 Achmad Natsirrudin, mengatakan proses UNBK berlansung lancar sejak pagi tadi karena sekolah itu sudah terbiasa melaksanakan UNBK sejak tiga tahun yang lalu. Selain itu, sambung dia, siswa juga sudah terbiasa dengan sistem ujian online di sekolah tersebut.

Baca Juga

“Untuk ujian baik semester maupun tengah semester kita sudah online. Sudah berbasis komputer semua. Siswa kita sudah terbiasa,” ungkap Achamd kepada Republika.co.id, Senin (25/3).

Siswa SMK itu sejak kelas 10 dan 11 terbiasa ujian dengan sistem online sehingga siswa sudah terbiasa ujian tanpa menggunakan kertas. Sedangkan untuk ulangan harian pun, siswa SMK Karya Guna 1 juga sudah dibiasakan ujian dengan menggunakan telepon genggam dengan sistem android.

Proses ujian sendiri di SMK itu diikuti 250 siswa. Semua siswa dibagi kedalam tiga sesi, yakni sesi pagi pukul 07.30 WIB hingga  pukul 09.30 WIB, sesi kedua pukul 10.30 WIB hingga pukul 12.30 WIB, dan sesi siang pukul 13.30 WIB sampai pukul 15.30 WIB.

Setiap siswa yang telah dibagi kedalam tiga sesi itu, kata Achmad, dibagi lagi kedalam tiga kelas. Meski sebenarnya tersedia empat kelas, pihak SMK Karya Guna tidak menggunakan satu kelas lagi dengan alasan untuk cadangan seandainya sesuatu diluar dugaan. “Kalau ada troube di ruangan yang satu, jadi kita bisa pakai ruangan yang lainnya,” ucapnya.

Selain ruangan yang dijadikan cadangan, pihak SMK tersebut juga mencadangkan beberapa unit komputer disetiap kelas agar bisa dipakai siswa jika ada komputer yang rusak secara tiba-tiba.“Setiap ruangan ada cadangan 4 unit PC (unit computer) ataupun komputer lipat yang kita sediakan untuk cadangan,” terangnya. Masing-masing ruangan ujian sendiri diisi oleh 38 siswa.

Selain jumlah ruangan dan unit kompueter sudah memadai, pihak SMK Karya Guna juga sudah menyiapakan antisipasi seandainya terjadi pemadaman listrik. “Kita sudah sediakan mesin genset, kalau-kalau terjadi pemadaman secara tiba-tiba,” ucap Achmad.

Meski sudah bersiap siaga, Achmad menuturkan, ia sebenarnya sudah melakukan kordinasi dengan pihak PLN Kota Bekasi beberapa hari sebelum UNBK dilaksanakan. “Kalau untuk listrik, saya sudah minta ke PLN agar tidak melakukan pemadaman selama proses UNBK berlangsung. Karena ini kan kita menggunakan komputer, jadi listrik itu sudah seperti yang utama sekali,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement