Selasa 12 Mar 2019 20:24 WIB

Kemenpora-Kemendikbud Belum Koordinasi Soal E-Sport

Kemenpora berharap e-sport masuk ke dalam kurikulum sekolah.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Sekretaris Menpora, Gatot S Dewa Broto saat ditemui di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Ahad (24/2).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Sekretaris Menpora, Gatot S Dewa Broto saat ditemui di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Ahad (24/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) berharap e-sport masuk ke dalam kurikulum sekolah. Meskipun demikian, Sekretaris Kemenpora, Gatot Dewa Broto mengatakan pihaknya belum berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) soal ini.

Kajian mengenai bagaimana e-sport akan diterapkan pun belum dibahas lebih jauh oleh Kemenpora ataupun Kemendikbud. "Belum ada koordinasi," kata Gatot saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (12/3).

Sementara itu, Kemendikbud melalui Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Awaluddin Tjalla menyarankan agar e-sport hanya menjadi ekstrakurikuler. Awaluddin mengatakan, e-sport tidak perlu sampai menjadi mata pelajaran. Terkait hal ini, Gatot pun menyambut baik.

"Menurut saya jadi ekstrakurikuler itu ide yang bagus," kata dia lagi.

Sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi mengusulkan agar e-sport menjadi bagian dalam kurikulum di sekolah. Imam menilai, e-sport bukanlah sekadar permainan video namun juga melatih fisik.

Selain itu, e-sport juga dinilai dapat melatih mental pemain. E-sport juga dinilai bisa melatih konsentrasi karena para pemain ditutntut untuk memiliki konsentrasi tinggi selama memainkan permainan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement