Jumat 11 Jan 2019 15:05 WIB

DIY Kekurangan Sekitar 7.500 Guru

Tak semua pensiunan tertark untuk mengajar lagi.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY K. Baskara  Aji
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY K. Baskara Aji

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA  -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengusulkan untuk memberdayakan guru yang telah pensiun, tetapi tidak wajib. Padahal tidak semua pensiunan guru tertarik untuk mengajar dan mereka ingin isitrahat.

“Sehingga kalau jumlah formasi yang diperuntukkan bagi guru di DIY lebih sedikit dari yang diusulkan, maka tetap saja masih terjadi kekurangan guru di DIY mulai dari SD hingga SMA/SMK,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda dan Olahraga K. Baskara Aji.

Ia mengakui kalau memberdayakan pensiun guru lebih mudah karena mereka sudah punya pengalaman dan tidak mungkin menuntut menjadi PNS karena sudah menjadi PNS. Dari  sisi honor mungkin tidak terlalu berat, karena mereka juga sudah punya pensiunan.

Aji mengatakan, memberdayakan guru yang sudah pensiun ini maksudnya untuk mencukupi selisih guru yang pensiun dan yang masih aktif. “Tetapi kalau tetap kurang bagaimana? Padahal oleh Pak Menteri tidak boleh menerima guru honorer lagi dan tidak semua pensiunan tertarik mengajar lagi. Karena itu dalam waktu dekat saya akan konsultasi ke pusat terkait dengan hal ini,” katanya.

Hal ini juga sampaikan oleh salah seorang PNS yang mengajar di Bantul.“Saya akan mengambil pensiun saja, karena mau istirahat saja,” kata Anna yang pensiunnya di tahun 2020.

Berbeda halnya suaminya yang juga sebagai guru tetapi di SMA Kota Yogyakarta yang seharusnyasudah pensiun 1 Juli 2018, tetapi masih diberdayakan di sekolahnya. Karena tenaga dan ilmunya masih dibutuhkan di sekolahnya dan tidak enak kalau menolak.

Lebih lanjut Aji mengungkapkan di setiap kabupaten kekurangan guru yang PNS sekitar 1.500 orang (1000 orang guru SD dan SMP, sedangkanguru SMA/SMK 500 orang). Sehingga di seluruh DIY masih kekurangan sekitar 7.500 guru yang PNS, jelasnya.

Sementara itu jumlah guru honorer di sekolah negeri SMA/SMK sekitar 300 orang, Guru honorer yang kemarin tidak lolos dalam seleksi CPNS diharapkan bisa mengikuti tes P3K (Pegawai Pemerintahdengan Perjanjian Kerja). “Saya belum tahu berapa banyak guru honorer di DIY yang sudah diterima dalam penerimaan menjadi CPNS kemarin,” kata Aji. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement