Rabu 05 Dec 2018 17:00 WIB

Materi Pancasila Dinilai Penting Bagi Milenial

Apalagi di era digital, informasi dan konten-konten negatif begitu mudah menyebar

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Garuda Pancasila
Garuda Pancasila

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seiring perkembangan zaman, penanaman nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi milenial dinilai sangat penting dan mendesak. Apalagi di era digital, informasi dan konten-konten negatif begitu mudah menyebar dan diterima oleh siswa.

"Menurut aku sebagai pelajar pancasila sangat penting bagi moral bangsa kita," kata Qotrunnada Maghfirah Arianti yang kini menimba ilmu di SMA Negeri 10 Bogor saat dihubungi Republika, Rabu (5/12).

Dia sepakat bahwa konten negatif atau bahkan paham-paham yang bersebrangan dengan Pancasila lebih banyak didapat di luar sekolah. Mulai dari pergaulan hingga sosial media. Untuk itu dia optimistis bahwa materi Pancasila bisa menangkal paham-paham negatif dan radikal.

"Terus menurut aku radikalisme lebih terpengaruh dari lingkungan luar bukan dari lingkungan sekolah. Jadi Pancasila itu penting sekali," ungkap dia.

Katharina Angely Azi Gowa Doy, salah satu siswi dari SMA Santo Kristoforus 2 Jakarta berpendapat materi Pancasila penting diajarkan kepada siswa-siswi di sekolah. Nilai-nilai luhur Pancasila, kata dia, harus diajarkan sehingga semua murid memiliki jiwa nasionalisme yang kuat. Kendati begitu, Katharina mengaku dalam mata pelajaran PPKn pun materi Pancasila sudah diajarkan. Namun memang perlu diperkuat lagi.

"Iya penting sekali pengenalan dan penanaman Pancasila untuk kami,"kata Katharina saat dihubungi Republika, Rabu (5/12).

Terlebih menurut dia, dalam arus modernisasi seperti sekarang banyak sekali ideologi dan paham-paham negatif dan radikal yang menyusup kepada siswa. Karena itu, sebagai lembaga pendidikan, sekolah harus mampu menjadi tameng bagi siswa.

"Media sosial, jejaring internet dan keterbukaan informasi kan banyak juga dampak negatifnya bagi kami," ungkap dia.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengisyaratkan bahwa PMP tidak akan dijadikan mata pelajaran baru. Nilai-nilai Pancasila akan diperkuat dalam mata pelajaran yang sudah ada yakni PPKn.

"Namanya bisa saja menjadi Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan, tapi sekarang bagaimana agar anak-anak senang belajar yang dikaitkan dengan Pancasila. Ini yang harus diperkuat," ungkap Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Supriano.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement