Ahad 25 Nov 2018 17:52 WIB

Kisah Dosen Asal Bima Raih Beasiswa Short Term Award Aussie

Perolehan beasiswa ini dapat memotivasi civitas akademika perguruan tinggi di Bima.

Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam (IAI) Muhammadiyah Bima Azhar.
Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam (IAI) Muhammadiyah Bima Azhar.

REPUBLIKA.CO.ID,BIMA -- Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam (IAI) Muhammadiyah Bima Azhar berhasil memperoleh Beasiswa Short Term Awards (Kursus Singkat) dari Department of Foreign Affair and Trade (DFAT) Australian Government yang diselenggarkan oleh Monash University, Melbourne Australia. Azhar mendapat kesempatan kursus singkat di Australia selama dua minggu.  

Menurutnya perolehan beasiswa kursus singkat di Australia selama dua minggu ini merupakan pencapaian yang patut disyukuri, pasalnya dia salah satu awardee (penerima beasiswa) dari 25 awardee terpilih yang berasal dari daerah dan 25 lainnya berasal dari berbagai kementerian pusat. "Dan diharapkan, perolehan beasiswa ini dapat memotivasi seluruh civitas akademika perguruan tinggi di Bima," kata Azhar kepada Republika.co.id, Ahad (25/11).

Selanjutnya, Azhar mengungkapkan beasiswa ini sudah menjadi impiannya dari kecil untuk bisa menimba ilmu di negeri kangguru, semangat untuk meraih beasiswa ini semakin tinggi ketika azhar duduk di bangku S-1 STAI Muhammadiyah Bima yang kini bernama IAI Muhammadiyah Bima. Azhar amat bersyukur karena bisa mewujudkan impiannya setelah dia menjadi alumni.

Sementara itu, Azhar saat ditanya mengenai kiat atau cara ia meraih beasiswa kursus singkat ini, “Ia menjelaskan kuncinya terletak pada ikhtiar untuk terus belajar, menghargai waktu dan memantaskan diri, karena dalam meraih beasiswa ini azhar harus berjuang dan bersaing dengan para pelamar yang nota bene lulusan luar negeri.

Menurut Azhar, mestinya era digital ini harus dimanfaatkan secara maksimal untuk mengakses informasi sebanyak-banyaknya, termasuk mengakses informasi mengenai beasiswa karena di sana batasan ditiadakan.

Azhar berharap semangatnya untuk terus belajar dan menimba ilmu bisa ditularkan ke orang-orang di sekitarnya. "Untuk mau berkembang itu tidak ditentukan di mana kita tapi bagaimana kita berusaha untuk menggapai mimpi. Karena belajar tidak melulu masalah tempat entah itu di daerah sendiri maupun di luar daerah itu sama saja, tapi yang menentukan kita sukses apa tidak lebih kepada diri kita masing-masing. Meminjam istilah Pak Anies Baswedan 'Rumah boleh di kampung, tapi mimpi taruh di langit',” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement