Selasa 30 Oct 2018 06:40 WIB

SMA Pesantren Unggul Sukabumi Gelar Ajang Albacadabra

Anak boleh maju dalam banyak hal tapi tidak boleh melupakan agama.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Para pelajar SMA Pesantren Unggul Al Bayan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menampilkan tarian tradisional seperti tari Saman di Festival Folklore di Republik Ceko pertengahan Agustus 2018 lalu.
Foto: Dok SMA Pesantren Unggul Al Bayan
Para pelajar SMA Pesantren Unggul Al Bayan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menampilkan tarian tradisional seperti tari Saman di Festival Folklore di Republik Ceko pertengahan Agustus 2018 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Para generasi milenial dihadapkan pada tantangan untuk mempersiapkan diri menghadapi perkembangan zaman. Upaya ini dilakukan agar mereka mampu berkompetisi dengan baik pada masa emas 2045 nanti.

Untuk mempersiapkanya, di Kabupaten Sukabumi digelar ajang Albacadabra yang merupakan singkatan dari Albayan's Competition as Development of Achievement and Big Revolution for All. Pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan oleh SMA Pesantren Unggul (PU) Al Bayan di Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Sukabumi. Acara digelar mulai Senin (29/10) hingga Kamis (1/11) dan dibuka Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono.

Kegitan ini diikuti sebanyak 1.350 orang pelajar dari tiga provinsi yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Tema ajang Albacadabra 2018 ini yakni 'Millenials Astonishing Trip the Golden Age' Tema ini mengandung arti perjalanan yang luar biasa untuk para milenial menuju masa keemasan," ujar Ketua Pelaksana Albacadabra 2018 Dylan Fatan Purnama kepada Republika.co.id, Selasa (30/10). Hal ini dipillih karena ingin menciptakan generasi milenial yang bisa berkompetisi dan bertukar pikiran untuk menyiapkan masa keemasan 2045 nanti.

Dylan berharap panitia dan peserta dapat menjadi generasi milenial yang sangat dibutuhkan untuk Indonesia ke depannya. Hal ini dapat terwujud bila sudah dipersiapkan dari sekarang.

Menurut Dylan, diperlukan kegitan yang menjadi ajang kreasi dan inovasi bagi para pelajar. Salah satunya melalui kegiatan Albacadabra yang di dalamnya ada ajang perlombaan literasi atau kebahasaan, penguasaan teknologi, pengetahuan budaya, dan keagamaan. "Targetnya generasi milenial bisa berkompetisi, debat dan tanggap pada masa emas 2045," imbuh Dylan.

Intinya generasi milenial harus siap berpikir kritis dan harus siap berkompetisi. Kepala Sekolah SMA Pesantren Unggul Al Bayan Sukabumi Heriyanto menerangkan, Albacadabra merupakan satu kegiatan yang mengemas 31 jenis lomba untuk anak mulai dari TK/SD, SMP hingga SMA. "Harapannya anak tidak hanya cerdas secara intelektual dengan bicara tentang teknologi, kemampuan seni, literasi, dan kemampuan angkat budaya lokal," ungkap dia.

Heriyanto menambahkan, anak juga diharapkan mampu mengusai bidang agama yakni dengan adanya lomba Criterion yang bersifat keagamaan. Misalnya lomba MTQ, MHQ, nasyid, kaligrafi, marawis hingga dai dan essai.

Intinya sambung Heriyanto, anak boleh maju dalam banyak hal tapi tidak boleh melupakan agama. Dalam kegiatan ini peserta yang mengikuti berasal dari tiga provinsi yakni DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Jumlah peserta mencapai sebanyak 1.350 orang dan merupakan yang terbanyak dari tahun ke tahun.

"Dengan acara ini kami ingin anak-anak memiliki daya kreasi dan inovasi yang baik memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar," imbuh Heriyanto. Sehingga para pelajar bisa terus berprestasi di berbagai bidang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement