Rabu 01 Aug 2018 18:51 WIB

Siswa Victoria akan Belajar dan Tinggal di Indonesia

Banyak kemiripan antara Victoria dengan Yogyakarta.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Diskusi panel dan peluncuran program 'Victorian Young Leaders to Indonesia' di Gadjah Mada University Club, Yogyakarta, Rabu (1/7).
Foto: Republika/Silvy Dian Setiawan
Diskusi panel dan peluncuran program 'Victorian Young Leaders to Indonesia' di Gadjah Mada University Club, Yogyakarta, Rabu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sebanyak 40 siswa berusia 15 tahun atau setara dengan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) beserta guru dari Victoria, Australia akan melakukan kunjungan ke Yogyakarta. Kunjungan tersebut akan dilakukan selama enam pekan, yang direncanakan dimulai September 2019 mendatang.

Executive Director International Education Division, Department of Education and Training, Victoria, Joel Backwell mengungkapkan, program tersebut dilakukan dalam rangka Program Percontohan Pemimpin Muda dari Victoria ke Indonesia. Dalam kunjungan tersebut, nantinya siswa dari victoria akan belajar bersama dengan siswa di beberapa sekolah yang ditunjuk untuk menjadi tuan rumah. Selain itu, mereka akan diberikan pemahaman terkait dengan bahasa dan budaya Indonesia, khususnya Yogyakarta.

"Mereka kursus intensif mengenai budaya dan bahasa. Mereka masuk ke sekolah setempat dan belajar di samping siswa di daerah tersebut, termasuk homestay, (berkunjung ke) Prambanan. Jadi termasuk (pengenalan) bahasa, budaya, dan yang paling penting hubungan dengan orang Indonesia," kata Joel di Gadjah Mada University Club, Yogyakarta, Rabu (1/7).

Dipilihnya Yogyakarta sebagai percontohan awal, kata Joel, karena banyak kemiripan antara Victoria dengan Yogyakarta. Victoria sendiri dikenal sebagai kota pelajar di Australia, begitu pun dengan Yogyakarta.

"Apa lagi Victoria itu terkenal sebagai pusat budaya sama dengan Yogyakarta. Sekarang juga ada gerakan inovasi di Melbourne, banyak generasi muda ke sini sama di Yogya. Ada banyak poin yang sama secara budaya, ekonomi juga cukup sama," katanya.

Melalui program tersebut, bagi siswa Indonesia, tentunya mereka akan mendapat kesempatan untuk meningkatkan keterampilan bahasa Inggris dan menjalin hubungan dengan para siswa dari Victoria melalui interaksi yang mereka lakukan. Hal ini juga menjadi kesempatan untuk meningkatkan hubungan antara siswa Indonesia dan Victoria, sehingga terjalinnya hubungan yang semakin dekat.

"Melalui pendidikan sebenarnya hubungan cukup erat antara Indonesia dan Victoria, khususnya Yogyakarta. Karena banyak mahasiswa Victoria yang belajar di sini, begitu juga sebaliknya," kata Joel. 

Jika program tersebut berhasil dilakukan, kemungkinan juga akan diperluas penerapannya hingga ke sekolah dasar (SD). Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan lagi pada tahun berikutnya.

"Kalau program ini berhasil tahun depan, rencananya bisa diperluas dan dibesarkan termasuk ke sekolah SD dan SMP yang lain. Yang penting pilot ini tahun depan sukses, sehingga programnya bisa menjadi lebih besar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement