Senin 16 Jul 2018 16:18 WIB

Tim Olimpiade Matematika Harumkan Nama Indonesia di Rumania

Indonesia masuk peringkat 10 dunia dari 106 negara yang berkompetisi.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Dwi Murdaningsih
Tim Olimpiade Matematika Indonesia Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berhasil menyabet satu medali emas dan lima perak dan menghantarkan Indonesia masuk peringkat 10 dunia dari 106 negara yang berkompetisi, di kejuaraan International Mathematical Olympiad (IMO) ke-59 di Cluj-Napoca, Rumania.
Foto: kemendikbud
Tim Olimpiade Matematika Indonesia Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berhasil menyabet satu medali emas dan lima perak dan menghantarkan Indonesia masuk peringkat 10 dunia dari 106 negara yang berkompetisi, di kejuaraan International Mathematical Olympiad (IMO) ke-59 di Cluj-Napoca, Rumania.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nama Indonesia kembali diharumkan di kancah internasional, tepatnya dalam kejuaraan International Mathematical Olympiad (IMO) ke-59 di Cluj-Napoca, Rumania. Tim Olimpiade Matematika Indonesia Sekolah Menengah Atas (SMA) berhasil menyabet satu medali emas dan lima perak dan mengantarkan Indonesia masuk peringkat 10 dunia dari 106 negara yang berkompetisi.

"Ini adalah prestasi tertinggi yang pernah kita raih. Terima kasih kepada tim yang telah berjuang untuk mengharumkan bangsa Indonesia di ajang matematika tingkat dunia, yang merupakan salah satu event yang sangat prestisius dan bergengsi,” ujar Kepala Sub Direktorat Peserta Didik, Direktorat Pembinaan SMA, Suharlan, saat menjemput kedatangan delegasi Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Ahad (15/7).

Enam Program Unggulan Matematika Nalaria Realistik

Dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menyebut medali emas diraih oleh Gian Cordana Sanjaya dari SMAK Petra 1 Surabaya. Gian memenangi medali emas dengan total skor 31.

Selain itu, medali perak diraih oleh Alfian Edgar Tjandra dari SMA Kharisma Bangsa, Kinantan Arya Bagaspati dari SMA Taruna Nusantara, dan Farras Mohammad Hibban Faddila dari SMAK Kharisma Bangsa. Lalu, Valentino Dante dari SMAK 2 Petra Surabaya, dan Otto Alexander Sutianto dari SMAK Penabur Gading Serpong). Alfian, Kinantan, dan Farras masing-masing meraih skor 29, Valentino 28, dan Otto meraih total skor 25.

Menurut Suharlan, capaian 10 besar yang diraih duta-duta pelajar Indonesia ini merupakan capaian prestasi terbaik yang pernah diraih Indonesia di ajang IMO. "Ini adalah emas kedua, setelah pada tahun 2013, saat IMO ke-54 di Kolombia, Indonesia mendapatkan emas pertama dan masuk di peringkat 19 dunia," ungkapnya. 

Sementara, koordinator tim IMO Indonesia, Dr Aleams Barra, menjelaskan bagaiamana siswa-siswanya bisa meraih medali-medali tersebut. "Untuk dapat mengerjakannya dituntut kecepatan berpikir, ketenangan mental dan kreativitas tinggi," ujar Aleams Barra.

Peraih emas, Gian, yang merupakan siswa SMA Kristen Petra 1, Surabaya, menyebut lawan yang mereka hadapi cukup tangguh. Namun, sejak keberangkatan dirinya menyatakan yakin bakal meraih emas, setelah tahun lalu di Brazil berhasil menyumbangkan medali perak.

“Amerika, Cina, Rusia, Jepang, Korea, dan Inggris, termasuk yang kuat" ujar Gian yang juga masuk dalam IMO 2016 dan meraih medali perunggu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement