Senin 07 May 2018 19:07 WIB

Ini Imbauan Panitia untuk Peserta SBMPTN 2018

Tahun ini setiap soal yang salah tidak akan dikenakan poin negatif.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Andri Saubani
Peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) belajar di kamar penginapan gratis kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM, DI Yogyakarta, Senin (7/5).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) belajar di kamar penginapan gratis kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM, DI Yogyakarta, Senin (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri (SN-PMB PTN) mengimbau, agar semua peserta tidak tergesa-gesa mengerjakan soal. Sebab, tahun ini setiap soal yang salah tidak akan dikenakan poin negatif.

"Semua siswa diminta untuk tidak takut menjawab soal dengan sebaik-baiknya, karena tidak akan ada poin negatif bila jawaban salah," kata Sekretaris Panitia Pusat SN-PMB PTN Joni Hermana ketika dihubungi, Senin (7/5).

Selain itu dia juga meminta agar peserta seleksi mengedepankan sikap jujur dan tidak sekali-sekali mencoba berlaku curang dalam SBMPTN tahun 2018. Sebab, dia memastikan semua perilaku curang akan mudah diketahui, misalnya terkait joki ujian.

"Bekerjalah dengan jujur karena sistem validasi akan mudah mengidentifikasi jika terjadi kecurangan peserta," tegas dia.

Sebelumnya, panitia pusat telah mengubah sistem penilaian seleksi masuk tertulis atau Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN). Pada tahun ini penilaian terhadap SBMPTN 2018 tidak lagi menggunakan skor empat untuk jawaban yang benar, skor nol untuk tidak menjawab dan skor minus satu untuk jawaban yang salah seperti pada SBMPTN 2017.

Metode penilaian oleh panitia pusat dilakukan melalui tiga tahap. Tahap pertama, seluruh jawaban peserta SBMPTN 2018 akan diproses dengan memberi skor atau pada setiap jawaban yang benar dan nol untuk setiap jawaan yang salah atau tidak dijawab.

Tahap dua dengan menggunakan Teori Response Butir, maka setiap soal akan dianalisis karakteristiknya, di antaranya adalah tingkat kesulitan relatifnya terhadap soal yang lain, dengan mendasarkan pada pola respons jawaban seluruh peserta tes 2018.

Tahap ketiga adalah karakteristik soal yang diperoleh pada tahap dua, kemudian digunakan untuk menghitung skor setiap peserta. Soal-soal sulit akan mendapatkan bobot lebih tinggi dibanding soal yang lebih mudah. Tahap-tahap penghitungan skor dilakukan oleh tim yang memiliki kompetensi di bidang pengujian, pengukuran, dan penilaian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement