Selasa 13 Mar 2018 19:36 WIB

Kemendikbud: Isian Singkat Hanya untuk UN Matematika SMA

Isian singkat dalam soal UN Matematika SMA hanya 10 persen.

  Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).   (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isian singkat dalam soal ujian nasional (UN) matematika untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA) sederajat hanya 10 persen dari soal. Kepala Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Totok Suprayitno menyebutkan jika soal UN Matematika sebanyak 40 maka ada empat pertanyaan yang membutuhkan jawaban berupa isian singkat.

"Isian singkat dalam soal UN Matematika hanya 10 persen dari soal. Misalnya soalnya 40, soal isiannya hanya empat," ujar Totok dalam taklimat media di Jakarta, Selasa (13/3).

Terdapat perbedaan pelaksanaan UN 2018 dari tahun sebelumnya, di antaranya adalah soal isian singkat yang terdapat pada mata pelajaran matematika jenjang SMA/sederajat. "Isian berbeda dengan esai, karena isian hanya berisi jawabannya saja. Sementara esai penjabarannya," kata Totok.

Totok memastikan soal isian singkat tersebut tidak akan merepotkan peserta UN karena peserta hanya mengisi jawabannya saja di komputer. Sementara untuk peserta UN berbasis kertas pensil (UNKP) cukup menghitamkan bulatan di lembar jawaban komputer.

"Isian singkat ini mudah dan perlu diingat, isian singakt hanya berlaku untuk UN Matematika jenjang SMA/SMK dan Paket C," jelas dia.

Perbedaan lainnya, pada tahun ini sertifikat hasil ujian nasional (SHUN) menggunakan tanda tangan digital. Selain itu, biaya untuk proktor dan pengawas ujian di satuan pendidikan menggunakan anggaran yang dibebankan pada dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi memastikan waktu 120 menit cukup untuk mengerjakan soal UN Matematika baik pilihan ganda maupun isian. "Untuk isian singkat ini jawabannya numerik dan kami memastikan waktunya cukup," cetus Bambang.

UN 2018 akan diikuti 8,1 juta peserta didik yang berasal dari 95.780 satuan pendidikan dari berbagai jenjang SMP sederajat, SMA sederajat dan paket kesetaraan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 78 persen peserta didik mengikuti UNBK dan sisanya UNKP.

Jumlah peserta didik yang akan mengikuti UNBK pada 2018 sebanyak 6.293.552 peserta atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 3,7 juta peserta didik. Untuk jenjang SMK, UN akan dimulai pada 2 hingga 5 April 2018.

Jenjang SMA/Madrasah Aliyah (MA) diselenggarakan pada 9 sampai dengan 12 April 2018. Untuk peserta didik yang tidak dapat mengikuti UN pada tanggal yang ditentukan dapat mengikuti UN susulan pada 17 dan 18 April 2018.

Pada jenjang SMP/Madrasah Tsanawiyah (MTs), UN akan dilaksanakan pada 23 sampai dengan 26 April 2018. UN susulan akan diselenggarakan pada 8 dan 9 Mei 2018.

Untuk pendidikan kesetaraan program Paket C, UN dilaksanakan pada 27, 28, atau 29, 30 April dan 2 Mei 2018. Untuk program Paket B, UN akan dilaksanakan pada 4, 5, 6, dan 7 Mei 2018. Ujian nasional susulan untuk program Paket B dan Paket C akan dilaksanakan pada 11 sampai dengan 14 Mei 2018.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement