Selasa 13 Feb 2018 15:58 WIB

Panitia Diminta Telusuri Sekolah tak Partisipasi SNMPTN

Ada kemungkinan, sekolah di daerah tidak memiliki pemahaman terkait jalur SNMPTN.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mengerjakan soal ujian tertulis di SMK Negeri 5 Jakarta, Selasa (12/6).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mengerjakan soal ujian tertulis di SMK Negeri 5 Jakarta, Selasa (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Guru Indonesia (IGI) meminta panitia menelusuri penyebab ribuan sekolah tidak mengisi data ke Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) untuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2018. Sebab, ada kemungkinan, guru dan pihak sekolah di daerah tidak memiliki pemahaman yang cukup terkait jalur SNMPTN tahun 2018.

Ketua Umum IGI Muhammad Ramli mengatakan, evaluasi menjadi penting dilakukan oleh panitia untuk mendeteksi alasan-alasan keengganan sekolah untuk berpartisipasi dalam SNMPTN 2018. Dengan begitu, diharapkan ke depan sekolah-sekolah tersebut bisa aktif kembali menjembatani cita-cita siswanya untuk berkuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

7.649 Sekolah Dipastikan tak Ikuti SNMPTN 2018

"Perlu ada evaluasi. Pasti ada masalah, kenapa-kenapanya telusuri di setiap daerah, setiap sekolah, problematikanya tentu berbeda. Itu penting, karena dalam hal ini yang paling dirugikan itu siswa," kata Ramli kepada Republika.co.id, Selasa (13/2).

Menurut dia, Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Sederajat di beberapa daerah yang terkena dampak bencana alam pun jumlahnya cukup penyebab. Bencana alam tersebut, tentunya telah melumpuhkan beberapa sarana prasana pendidikan di sekolah. Hingga akhirnya menjadi kendala bagi pihak sekolah untuk mengisi PDSS untuk jalur SNMPTN tahun 2018.

"Sekolah yang terdampak bencana alam juga saya rasa banyak. Itu kan administrasi, data-data sekolah dan lainnya mungkin ludes. Ya gimana mau daftar," kata Ramli.

Diketahui, sebanyak 7.649 sekolah di seluruh Indonesia dipastikan tidak mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2018. Sebab, hingga pukul 23.59 WIB Senin (12/2) malam, ribuan sekolah tersebut tidak mengisi data ke dalam Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement