Sabtu 11 Nov 2017 18:54 WIB

Pramuka SDT Bina Ilmu Parung Jelajah Alam

Suasana kegiatan jelajah alam yang dilaksanakan oleh pramuka SDT Bina Ilmu Parung, Bogor, Sabtu (11/11).
Foto: Dok SDT BIL
Suasana kegiatan jelajah alam yang dilaksanakan oleh pramuka SDT Bina Ilmu Parung, Bogor, Sabtu (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Banyak cara yang dilakukan lembaga pendidikan untuk membentuk karakter gotong royong dan kepekaan sosial. Salah satunya yang dilakukan Sekolah Dasar Terpadu Bina Ilmu, Parung, Bogor, Jawa Barat.

 

Pada Sabtu (11/11), lembaga pendidikan yang bernaung di bawah Yayasan Pembinaan Umat (YPU) Bina Ilmu, Parung, mengadakan jelajah alam dan bakti sosial. Kegiatan yang diikuti  95 peserta didik kelas V dan VI tersebut  merupakan bagian dari ekstrakurikuler pramuka penggalang di sekolah yang mulai beroperasi pada 2004 silam.

Acara dimulai sejak pukul 06.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB menjelajahi situs Gunung Peyek yang berada di Desa Bojong Indah, Parung, Bogor, Jawa Barat. Tempat tersebut  berjarak lima kilometer dari Pasar Parung.

Rombongan berkumpul di Mushalla An Nur Kampung Jeletreng, RT 01/06 Bojong Indah dan berjalan menyusuri pematang sawah sejauh satu kilometer menuju situs Gunung Peyek. Selanjutnya seluruh peserta yang sudah dibagi menjadi sembilan regu putra dan putri berbaris di lapangan yang lokasinya di lapangan puncak Gunung Peyek untuk diberikan arahan dari tim pelatih.

Sembilan permainan sudah disiapkan tim pelatih yang dikomandoi Abdul Malik. Permainan tersebut  pipa bocor, tarik tambang, Si Buta (mencari bola dengan mata tertutup), memasukkan paku ke dalam botol, estafet bola kecil, transfer karet, yell-yell, transfer kelereng dan merajut tali. Puncak dari permainan adalah marak lauk atau menangkap ikan emas di kolam empang berlumpur dengan debit air yang tidak terlalu dalam.

Ketua Bidang Kesiswaan SDT Bina Ilmu, Nurcholis, SHI mengatakan kegiatan jelajah alam yang dilakukan peserta didiknya untuk menumbuhkan karakter gotong royong. ''Dari permainan yang dilakukan semuanya membutuhkan kekompakan dan kebersamaan,'' ujar Nurcholis dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (11/11).

Nilai-nilai kerja sama, sambung guru Kelas III ini sangat dibutuhkan bagi anak-anak dalam kehidupan sebagai makhluk sosial. ''Semua siswa kami ajarkan bagaimana berkolaborasi dengan teman-teman mereka agar apa yang menjadi tujuannya tercapai dengan baik, tidak curang dan tidak saling menjatuhkan,'' papar Nurcholis.

Masing-masing anggota kelompok, sambung Nurcholis, harus bahu-membahu dan saling mendukung satu sama lain saat melaksanakan aktivitas permainan. ''Dengan kerja sama yang solid, maka seberat apapun beban pekerjaan akan bisa diatasi dengan baik,'' ujar Nurcholis.

Sementara untuk menumbuhkan kepakaan sosial, Nurcholis mengajak peserta didik melaksanakan  bakti sosial kepada 33 dhuafa warga Kampung Jeletreng, Bojong Indah, Parung. Kegiatan bakti sosial ini menutup rangkaian jelajah alam.

''Seluruh siswa kami kumpulkan di ruang utama Mushalla An Nur untuk memberikan bingkisan sembako yang dihimpun oleh meraka berupa beras, mie instan,  gula pasir, kopi, sarden, minyak goreng, dan uang tunai,” tuturnya.

Kegiatan jelajah alam tersebut  sangat berkesan bagi seluruh peserta didik. Ammadhita Aurelia Putri, misalnya. Siswi kelas V ini mengaku sangat senang dengan penjelajahan di alam terbuka. ''Pokoknya seru banget, saya ingin lagi,'' kata Dita singkat.

Hal senada diungkapkan Muhammad Syaiful Rizky, siswa kelas VI. Ketua Regu Rubah ini mengaku sangat senang dengan permainan di alam terbuka. ''Wah senang rasanya, permainannya bagus, saya senang,'' ucap Rizky singkat sambil membawa hadiah juara II bagi kelompoknya.

Sementara itu, orang tua siswa Widya Fitri Yanti, dari kelas VI yang menyaksikan langsung kegiatan jelajah alam, mengaku sangat senang dan bangga dengan program di SDT Bina Ilmu. ''Saya melihat anak-anak menikmati semua kegiatan dengan senang gembira,'' ujarnya sembari mengawasi aktifitas putri semata wayangnya dari warung tenda di lokasi Gunung Peyek.

Koordinator acara, Abdul Malik, mengatakan jelajah alam yang kali pertama dilakukan disambut antusias seluruh peserta didiknya. ''Ini jelajah alam perdana  menghadirkan banyak rasa untuk anak-anak. Rasa lelah, gembira, kepanasan, kedinginan dan keseruan bercampur aduk dalam bungkusan kegiatan yang dihadirkan di tengah-tengah area Gunung Peyek dan hamparan sawah,'' papar Malik.

Semua rasa itu, kata Malik, terpancar jelas dari wajah-wajah mereka yang begitu antusias mengikuti kegiatan sejak pagi hingga tubuh terbakar panasnya mentari. ''Namun, semua kegiatan yang dihadirkan semata-mata untuk mendidik mereka agar menjadi pribadi mandiri,  pantang menyerah, kerjasama, serta memiliki rasa peduli yang tinggi,'' paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement