Kamis 14 Sep 2017 18:40 WIB

Serunya Belajar Ala Gerakan Sekolah Menyenangkan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Puluhan guru, kepala sekolah dan pengawas dari Kabupaten Banggai melakunan kunjungan studi banding ke SD Negeri 2 Karangmloko Kabupaten Sleman, Kamis (14/9).
Foto: Wahyu Suryana/Republika
Puluhan guru, kepala sekolah dan pengawas dari Kabupaten Banggai melakunan kunjungan studi banding ke SD Negeri 2 Karangmloko Kabupaten Sleman, Kamis (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- SD Negeri 2 Karangmloko Kabupaten Sleman merupakan salah satu sekolah model Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). Tidak heran, sekolah itu kerap menerima kunjungan studi banding karena proses pembelajaran yang ada begitu nyaman, seru dan menyenangkan.

SD Negeri 2 Karangmloko sendiri berada di Jalan Nglempong Sari Nomor 12, Sariharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY. Walau lokasinya jauh dari jalan raya, kondisi itu justru mendukung proses belajar dan mengajar yang ada di SD Negeri 2 Karangmloko.

Menjadi jejaring Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) membuat proses pembelajaran di SD Negeri 2 Karangmloko memang lain dari sekolah-sekolah pada umumnya. Salah satu yang dapat terlihat dari luar, yaitu bagaimana dinding-dinding sekolah begitu hidup dengan berbagai pesan atau karya-karya siswa.

Hal itu turut diaplikasikan di dinding-dinding kelas, yang penuh dengan karya-karya siswa, nasihat-nasihat baik dan pesan-pesan orang tua murid. Selain itu, SD Negeri 2 Karangmloko sudah menerapkan kantin kejujuran, yang mengajarkan kejujuran siswa-siswa sejak usia dini.

Selain itu, satu perbedaan yang paling menonjol ada di masing-masing kelas, karena memiliki pola barisan bangku yang berbeda-beda. Mulai dari lingkaran, kotak-kotak, sampai lesehan di tikar jadi pemandangan lumrah proses belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa setiap harinya.

"Kita sering pula mengundang tamu-tamu dari berbagai latar profesi, misalnya pekan lalu kita datangkan Polisi untuk memimpin upacara sekaligus memberikan motivasi," kata Tatik Ambarwati, Kepala Sekolah SD Negeri 2 Karangmloko, kepada Republika, Kamis (14/9).

Hal itu, lanjut Tatik, merupakan program pendidikan keluarga, yang merupakan ide original dan tidak ada di tempat lain. Itu merupakan program kemitraan sekolah dengan orang tua, termasuk komite, agar proses pembelajaran yang hendak diterapkan dapat harmonis antara sekolah dan rumah.

Program itu dilaksanakan misalkan dengan parenting class atau kelas inspirasi, yang mengajarkan anak-anak percaya diri menyalurkan bakatnya. Menurut Tatik, semua itu dilaksanakan tidak lain dengan tujuan agar anak benar-benar merasa sekolah merupakan rumah kedua.

Senada, Ketua UPT SD Negeri 2 Karangmloko, Sarjimin mengibaratkan, mendidik anak-anak tidak bisa seperti orang membetulkan sepeda motor. Pasalnya, anak tidak bisa dititipkan saja ke bengkel ditinggalkan, lalu setelah selesai diambil untuk dikendarai lagi.

Ia berpendapat, sekolah merupakan proses yang panjang, sehingga membutuhkan kreativitas dan inovasi agar pembelajaran yang ada dapat diterima dengan baik. Karenanya, walau baru setahun terakhir jadi jejaring Gerakan Sekolah Menyenangkan, SD Negeri 2 Karangmloko sudah mampu menerapkan itu semua.

"Kondisi kelas itu berubah sesuai tema setiap harinya, pokoknya kita cari sampai anak-anak nyaman ketika belajar, sambil melakukan pendampingan yang ramah," ujar Sarjimin. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement