Senin 21 Aug 2017 13:24 WIB

Kemenperin Usulkan Rp 800 Miliar untuk Revitalisasi SMK

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Siswa SMK/ilustrasi
Foto: viruscerdas.com
Siswa SMK/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian mengusulkan anggaran sebesar Rp 800 miliar untuk merevitalisasi 1.700 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia. Revitalisasi ini merupakan bagian dari program pendidikan vokasi yang menjadi program prioritas Kemenperin.

Sekjen Kementerian Perindustrian Haris Munandar mengatakan, 1.700 SMK yang akan direvitalisasi akan mendapat bantuan alat-alat praktek yang sesuai dengan perkembangan teknologi produksi di industri saat ini. "Karena peralatan SMK sekarang banyak yang tertinggal dua generasi," ujarnya, lewat keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (21/8).

Lebih lanjut, Haris menjelaskan, setiap SMK akan mendapat anggaran sekitar Rp 500 juta lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Keuangan. Selanjutnya, pemerintah daerah wajib membuat proposal untuk mengajukan SMK di wilayahnya ke Kemenkeu. Adapun Kemenperin akan bertindak dalam proses penyeleksiannya.

Haris mengatakan, ada syarat penting yang harus dipenuhi agar SMK mendapat dana revitalisasi, yakni lokasi sekolah berdekatan dengan kawasan industri. “Misalnya, kawasan industri yang menjadi pusat industri otomotif, maka SMK yang didorong adalah yang berbasis studi teknik permesinan atau pengelasan sehingga sesuai dengan kebutuhan,” ucapnya.

Haris mengatakan, selama ini Kemenperin fokus mendorong pendidikan berbasis kebutuhan industri, seperti SMK di Banda Aceh dengan spesialisasi pengolahan produk berbasis kelapa sawit. Selain itu, ada pula SMK di Bandar Lampung dengan spesialisasi pengolahan karet dan singkong dan SMK di Makassar yang memiliki spesialisasi pada pengolahan kakao.

Sampai tahun 2019 mendatang, Kemenperin menargetkan program pendidikan vokasi industri ini dapat diikuti sebanyak 1.775 SMK dan 355 industri dengan jumlah lulusan tersertifikasi yang dihasilkan mencapai 845 ribu orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement