Sabtu 19 Aug 2017 11:55 WIB

Pemerintah Siap Pangkas Regulasi Penghambat Hilirisasi Riset

Menristekdikti Mohammad Nasir
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Menristekdikti Mohammad Nasir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan Kementeriannya siap memangkas regulasi yang menghambat suksesnya hilirisasi hasil-hasil riset.

"Regulasi harus menyesuaikan perkembangan atau pertumbuhan suatu inovasi," kata Nasir di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, agar inovasi serta industri anak bangsa di Indonesia dapat berkembang maka diperlukan perbaikan regulasi.

Nasir mencontohkan perjanjian kerjasama produksi sepeda motor listrik Gesits antara Wika Industri & Konstruksi dengan Garansindo dengan Institut Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Dia berharap dengan perjanjian tidak sekadar ditandatangani tetapi dapat diteruskan sampai ke industri realisasi dan berlanjut ke tahap pemasaran.

Nasir mengatakan Kemristekdikti siap mendukung riset untuk sampai pada industri yang direalisasikan dengan memangkas regulasi yang dianggap menghambat. Ia tak ingin regulasi yang ada malah membelenggu inovasi-inovasi yang tengah berkembang.

Sehari sebelumnya, Jumat (18/8), didampingi Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Jumain Appe, Menristekdikti mengikuti penandatanganan perjanjian kerjasama produksi sepeda motor listrik Gesits antara Wika Industri dan Konstruksi dengan Garansindo dengan Institut Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) di Kawasan Industri Wika Jalan Raya Narogong KM 26 Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

CEO Garansindo Group Muhammad Al Abdullah mengatakan memilih Wika sebagai rekanan dilatarbelakangi kemampuannya memproduksi komponen-komponen kendaraan yang sudah teruji dan banyak dipakai pabrikan-pabrikan otomotif. Terlebih, perusahaan ini juga telah dipercaya memproduksi beberapa komponen motor pabrikan Jepang.

Menurut dia, rencana produksi motor listrik hasil penelitian dan pengembangan ITS ini akan dilakukan akhir tahun 2017 atau di awal 2018 dan membanderol harga di bawah Rp20 juta per unit kendaraan.

"Kami tidak ingin Gesits sebatas konsep. Sudah saatnya Indonesia menunjukkan kemampuan dan kemandirian dalam rancang bangun teknologi kendaraan, khususnya kendaraan roda dua yang saat ini menjadi tulang punggung sarana penggerak ekonomi sebagian besar rakyat Indonesia," katanya.

Gesits karya anak bangsa ini telah melewati uji jalan sejauh 1.200 kilometer (km), dari Jakarta dan finish di Bali pada November 2016. Motor ini merupakan skuter otomatis bertenaga listrik dengan daya motor 5KW dan dapat menempuh jarak 80-100 km dalam satu pengisian baterai.

Kecepatan yang dihasilkan mencapai 100 kpj dengan waktu pengusian baterai 1,5-3 jam. Pada tahap awal, rencananya akan diproduksi sebanyak 50.000 unit motor Gesits per tahun dan akan dikembangkan menjadi 100.000 unit motor Gesits per tahun.

Dengan dilakukan penandatanganan produksi ini, artinya Gesits kini disokong oleh tiga kekuatan yang semua merupakan anak bangsa. ITS sebagai riset dan pengembangan teknologi, PT Wika merupakan BUMN sebagai pihak yang memproduksi, dan Garansindo yang menjual.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement