Senin 10 Jul 2017 09:34 WIB

NTB Laksanakan Penguatan Pendidikan Karakter Secara Bertahap

Mendikbud Muhadjir Effendy
Foto: ist
Mendikbud Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi menyambut baik kebijakan program Penguatan Pendidikan Karakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Gubernur menyatakan mendukung kebijakan ini dan akan menerapkan di wilayahnya secara bertahap sesuai kesiapan daerahnya.

"Konsepnya bagus sekali yah. Mudah-mudahan kita punya konsistensi untuk melaksanakannya," kata Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru itu.

Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendy diundang untuk memberi ceramah PPK di depan 1.275 peserta yang terdiri guru, kepala sekolah, rektor dan para pegiat pendidikan se-Lombok NTB.

Mendikbud menyatakan salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang saat ini menjadi perhatiannya adalah Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Sedangkan prioritas yang lain sudah berjalan dengan baik, yakni evaluasi Ujian Nasional, revitalisasi pendidikan kejuruan, dan percepatan akses pendidikan melalui Program Indonesia Pintar (PIP).

"Penguatan pendidikan karakter tahun lalu baru piloting pada 1.500 sekolah dan alhamdulillah berhasil. Tahun ini akan diimplementasikan kepada lebih banyak lagi sekolah yang sudah siap," kata Mendikbud menyebut Permendikbud no 23/2017 sebagai pintu masuk penerapan PPK melalui pengaturan jam kerja guru.

Menurut Mendikbud, salah satu kunci dari kesuksesan pendidikan karakter adalah guru. Maka beban kerja guru harus diatur sedemikian rupa sehingga selain dapat memenuhi kewajiban sertifikasi juga menjadi pihak yang harus bisa membangun sinergi tripusat pendidikan.

"Tripusat itu adalah sekolah, masyarakat dan keluarga. Guru harus mampu menjadikannya beririsan satu sama lain sehingga siswa terbentuk karakternya tidak hanya dari jam tatap muka di kelas saja, tetapi juga dengan lingkungan dan masyarakat," kata Muhadjir.

Dalam PPK, lanjut Mendikbud, guru harus mampu mengolah situasi agar siswa memiliki 4C. Yakni, critical thinking, communication skill, creativity and innovation, serta collaboration.

Dukungan juga diberikan oleh Ketua Yayasan Lentera Hati Mataram, Muazhar Habibi. Menurutnya, di Mataram pendidika  karakter sudah jalan. "Jadi kalau ada program Mendikbud seperti ini kita tinggal menyesuaikan saja," ungkapnya.

Sebelum menghadiri ceramah PPK Mendikbud juga berlunjung ke tiga sekolah, yakni Lentera Hati boarding School, Ponpes Nurul Jannah Nahdhatul Watan Ampenan, dan Muhammadiyah Boarding School di Mataram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement