Kamis 06 Jul 2017 13:38 WIB

Mendikbud: Pemerintah tak Ada Program Full Day School

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nur Aini
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menjanjikan Rp 250 juta bagi wartawan yang menemukan dokumen resmi pengajuan full day school. Hal itu menanggapi publik yang menyamakan kebijakan lima hari sekolah (LHS) dengan full day school.

“Pemerintah tak ada program full day school. Saya buka sayembara, kalau ada wartawan bisa temukan dokumen resmi Kemendikbud soal full day school saya beri hadiah Rp 250 juta pakai uang pribadi,” kata dia dalam acara Lokakarya Penguatan Pendidikan Karakter di Labschool, Rawamangun, Jakarta, Kamis (6/7).

Ia mengatakan, sayembara itu merupakan bukti bahwa Kemendikbud tidak pernah mengajukan konsep full day school pada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, konyol menerjemahkan kebijakan LHS menjadi full day school. Alasannya, Kemendikbud hanya mengajukan konsep sekolah dengan menjadikan karakter sebagai pusatnya belajar.

“Yang kita gulirkan penguatan karakter saja. KTSP perkuat saja, Karena itu namanya PPK (penguatan pendidikan karakter). Saya tak ada niat bikin sekolah kayak full day school, duitnya siapa,” tutur Mendikbud.

Mendikbud menyebut konsep full day school bisa dilakukan apabila ada pemerintah daerah (pemda) yang berinisiatif membangun. Menurutnya, siapapun menteri pendidikan tak akan berencana menerapkan konsep full day school secara nasional dan berlaku umum.

“Menteri manapun tak akan lakukan itu. Apalagi menghapus pesantren, penyesatan luar biasa,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement