REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai Indonesia membutuhkan pengalaman para profesor Indonesia di luar negeri untuk meningkatkan mutu pendidikan. Para profesor Indonesia yang berada di luar negeri tersebut memiliki inovasi di dunia internasional sehingga pengalaman mereka pun dibutuhkan di dalam negeri.
"Inilah yang akan meningkatkan mutu pendidikan kita, dibutuhkan sinergi dari dalam dan luar karena ilmu pengetahuan itu kan artinya butuh sinergi butuh benchmarking butuh saling informasi dan kedua butuh kekuatan mengajar. Mereka pengajar mempunyai inovasi internasional dibutuhkan pengalaman-pengalaman," kata JK saat memberikan pengarahan pada program "Visiting World Class Professor" di gedung Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, di Jakarta, Senin (19/12).
JK juga mengatakan diperlukan sinergi antara pengajar yang memiliki pengalaman di dalam negeri dan luar negeri sehingga mutu pendidikan lebih baik lagi. Lebih lanjut, JK pun menyampaikan apresiasinya kepada para pofesor yang telah mengabdi di tanah air dengan gaji yang tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan negara lainnya. Sebab, kata dia, pengabdian tidak dibatasi dengan nilai materi.
Ia pun kemudian menyoroti menurunnya kualitas perguruan tinggi di Indonesia. Menurut JK, hal ini disebabkan karena kesibukan para dosen di luar kampus. Karena itu, dia meminta agar universitas juga memperbaiki disiplin mengajar dll.
"Dosen-dosennya pada sibuk di luar, dulu begitu ada pembangunan jalan semua dosen ITB jadi konsultan hanya Sabtu, Minggu ke kampus untuk ngajar. Senin ke Jakarta yang ditinggalkan asisten dosen untuk ngajar, itu akibat dibutuhkan sekarang karena lebih banyak konsultan maka sudah lebih stabil," ucapnya.
Selain itu, untuk memajukan kualitas pendidikan perguruan tinggi juga diperlukan perbaikan fasilitas. Misalnya saja fasilitas laboratorium di sebuah kampus, dll.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
