Selasa 16 Feb 2016 16:04 WIB

Begini Cara Kemendikbud Internasionalisasi Bahasa Indonesia

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Achmad Syalaby
 Buku pelajaran Bahasa Indonesia (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Buku pelajaran Bahasa Indonesia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana akan mengirim 80 pengajar bahasa Indonesia  bagi Penutur Asing (BIPA). Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud, Dadang Sunendar, rencana target jumlah pengajar ini kemungkinan akan bertambah.

Dadang menjelaskan, kebutuhkan mengembangkan BIPA ini untuk pengembangan akses diplomasi. Selain itu, bangsa yang besar adalah bangsa yang bahasa penuturnya besar. 

“Untuk itu, bahasa Indonesia perlu menjadi bahasa internasional,” kata Dadang dalam kegiatan pelepasan dan pembekalan pengajar BIPA untuk luar negeri di Gedung A, Kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (16/2). Salah satu cara untuk meninternasionalkan bahasa Indonesia dengan proses pengriiman pengajar BIPA ini.

Mengenai para pengajar BIPA ini, kata Dadang, tahun ini sudah ada dua gelombang seleksi pengajar BIPA. Dua gelombang ini sudah dilaksanakan pada Januari lalu dan Februari. Dari gelombang ini dihasilkan 66 pengajar dari 235 orang yang mendaftar. Kemendikbud akan koordinasi dengan pihak lainnya termasuk universitas-universitas di negara lain yang akan didatangi.

Dadang menambahkan, saat ini 45 negara telah membuka program pengajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing mereka. Dari jumlah itu, terdapat 16 negara yang akan mendapatkan kiriman 80 pengajar BIPA pada 2016. Para pengajar ini sebelumnya sudah mendapatkan pembekalan selama Sembilan hari dari Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebudayaan.

Menurut Dadang, pengiriman pengajar BIPA ini tidak hanya dilakukan pada 2016 ini. Tahun-tahun sebelumnya juga pernah dilaksanakan. Salah satunya, kata dia, pada 2015 telah mengirim 20 pengajar. “Tapi realisasinya cuma 14 orang,” tambah dia.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement