Selasa 13 Oct 2015 21:03 WIB

Kak Seto: Pendidikan Indonesia Perlu Revolusi Mental

Seto Mulyadi
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Seto Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi mengatakan perlu ada revolusi mental dalam sistem pendidikan Indonesia terkait kasus kekerasan siswa di SDN Situjuah Gadang, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. "Perlu ada revolusi mental dalam sistem pendidikan kita dengan menciptakan rumah dan sekolah yang ramah anak," kata dia.

Mulyadi, yang lebih dikenal dengan Kak Seto ini, mengatakan suasana pendidikan yg ramah anak sangat penting karena dapat memberi kesempatan pada siswa untuk merasa dihargai. Ia menambahkan, setiap anak ingin potensi-potensinya dihargai termasuk kemampuan mereka di bidang seni dan olah raga yang selama ini kurang dikembangkan oleh sistem pendidikan di Indonesia.

Ia mengatakan sistem pendididikan di Indonesia selama ini terlalu menekan siswa dalam bidang akademik, namun kurang dalam pendidikan karakter. Hal ini menyebabkan banyak siswa menjadi frustrasi, trauma dan mengembangkan berbagai perilaku agresif seperti tawuran, bullying, seks bebas, geng motor dan sebagainya. Ia mengatakan jika tidak ada revolusi mental dalam sistem pendidikan ini, maka kejadian serupa seperti di Sumbar akan terus berulang sepanjang tahun.

"Kejadian di Sumbar ini harusnya menjadi titik acuan bagi pendidikan di Indonesia untuk dapat berbenah diri dengan menanamkan karakter yang tidak sekedar hafalan pada siswa, tapi justru dalam bentuk keteladanan para pendidik baik di sekolah maupun di rumah," ujar Seto, yang juga seorang psikolog anak.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement