Selasa 01 Sep 2015 15:57 WIB

Risma Siapkan Kenaikan Tunjangan untuk Guru

Rep: andi nurroni/ Red: Taufik Rachman
Guru mengajar
Guru mengajar

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Kabar baik untuk para guru di Surabaya. Saat ini, Pemerintah Kota Surabaya tengah menyusun rencana kenaikan anggaran bantuan operasional daerah (Bopda) untuk meningkatkan tunjangan bagi guru.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat memberikan sambutan dalam acara rapat kerja kepala sekolah seluruh jenjang pendidikan di Surabaya di Gedung Pemkot Surabaya, Selasa (1/9). Dalam kegiatan tersebut, hadir sekitar 600-an guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK dan SLB.

“Saya ingin kesejahteraan guru meningkat. Karena saya ingin panjenengan tenang mengajar. Sebab, bagaimana bisa memberikan yang terbaik kalau unsur domestik belum jelas (terjamin),” ujar Tri Rismaharini.

Menurut Risma, sapaan sang Wali Kota, ia sudah mengintrusikkan Kepala Dinas Pendidkan Surabaya untuk memuluskan rencana tersebut. Risma menekankan, penting bagi Pemerintah untuk memastikan kesejahteraan guru, sehingga mereka bisa tenang dalam mengajar.

Sejalan dengan upaya peningkatan kesejahteraan guru, Risma menyampaikan, akan dilakukan juga upaya penguatan kompetensi guru. Penguatan kapasitas tenaga pendidik, menurut Risma, merupakan jalan untuk menjamin kualitas manusia Surabaya yang unggul di masa depan.

Hadir di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan menjelaskan, program peningkatan kompetensi guru-guru di Surabaya akan diawali dengan pemetaan terhadap kemampuan guru.  Berdasarkan pemetaan tersebut, menurut dia, bisa diketahui, dalam hal apa guru tersebut masih membutuhkan penguatan kemampuan.  

“Dari situ kita bisa menyiapkan pelatihan dan pendampingan penguatan kompetensi. Intinya, melalui program ini, kita bantu para guru untuk mengenali kompetensi dirinya,” ujar Ikhsan.

Dijelaskan Ikhsan, program penguatan kompetensi guru ini memiliki banyak manfaat. Untuk para guru,  mereka akan bisa memahami kekurangan mereka sehingga bisa memperbaiki diri dan memberikan positif terhadap peserta didik.

Ikhsan mengakui, selama ini, pelatihan untuk para guru masih bersifat umum. Semisal materi mengubah pola pikir, mengembangkan potensi anak, atau strategi mengajar.  Pelatihan yang akan diberikan, menurut dia, termasuk menguatkan kemampuan guru dalam bidang keilmuan masing-masing.

“Anak-anak bila diajari oleh guru yang menguasai materi, tentunya hasilnya akan lebih baik. Sementara bagi guru, dengan mengikuti penguatan kompetensi, diharapakan ketika mengikuti Ujian Kompetensi Guru (UKG), hasilnya jadi lebih baik karena sudah menguasai materinya,” kata dia.

Berbicara dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pendidikan Surabaya Martadi menambahkan, upaya meningkatkan kompetensi guru memang menjadi pekerjaan rumah bagi Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Menurut Martadi, ada kecenderungan semkin bertambah usia guru, kompetensinya cenderung menurun.

Padahal, menurut dia, seharusnya, semakin bertambah usia, guru tersebut semakin profesional. Martadi menilai, kualitas guru terbaik saat ini justru mereka yang berada pada rentang usia 25-30 tahun. Menurut Martadi, para pengajar berusia 25-30 cenderung memiliki wawasan yang lebih luas dan semangatnya tinggi.

Pakar pendidikan dari Universitas Negeri Surabaya ini menyarankan agar pelatihan kompetensi bagi para guru tidak dilakukan secara massal. Pelatihan, menurut dia, harus dikemas dalam kelompok yang tidak terlalu banyak dan sesuai dengan latar belakang keilmuannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement