Kamis 21 Feb 2019 19:01 WIB

Mendikbud Dorong Digitalisasi Program Keahlian di SMK

Digitalisasi semua program studi dalam rangka menyongsong industri 4.0

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Mendikbud Muhadjir Effendy: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat mengunjungi SMKN 9 Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/2).
Foto: Republika/Inas Widyanuratikah
Mendikbud Muhadjir Effendy: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat mengunjungi SMKN 9 Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meninjau perkembangan bantuan Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang disalurkan di SMK Negeri 9 Bandung. Selama tiga tahun terakhir total bantuan yang disalurkan melalui Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencapai Rp 4,3 miliar.

"Saya menyarankan agar dimulai digitalisasi di semua program studi. Ini dalam rangka menyongsong industri 4.0," dikatakan Muhadjir Effendy di SMK Negeri 9 Bandung, Kamis (21/2).

Dicontohkan Mendikbud, perancangan desain fesyen selain menggambar secara manual dengan kertas dan pensil, juga perlu diajarkan menggambar grafis tiga dimensi menggunakan komputer. Begitu juga dengan pembuatan kue, harus diajarkan standarisasi dengan peralatan praktik yang dilengkapi dengan sistem digital.

Muhadjir mengatakan kunjungannya ke SMK Negeri 9 Bandung untuk memeriksa perkembangan program Revitalisasi SMK di sekolah dengan program keahlian Pariwisata serta Seni dan Industri Kreatif tersebut. SMK Negeri 9 Bandung dipandang cukup sukses melaksanakan program revitalisasi.

"Terutama berkaitan dengan kurikulum karena sudah melibatkan dunia usaha dan dunia industri sebagai mitra. Bahkan dari pihak dunia usaha dan dunia industri mengirim tenaga-tenaga ahlinya untuk membantu langsung praktik siswa," ujar dia.

Dalam jangka panjang, Mendikbud mengharapkan semua SMK memiliki teaching factory yang dikembangkan bersama mitra dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI). "Intinya praktiknya anak-anak itu tidak boleh praktik mainan. Tetapi praktik yang hasilnya sesuai dengan standar industri dan usaha, dan produknya harus bisa dijamin bahwa itu bisa dipasarkan paling tidak oleh mitra industri," tuturnya.

SMK Negeri 9 Bandung memiliki 1.605 siswa, 106 guru. Secara umum, profil lulusan tahun 2018 paling banyak terserap ke dunia kerja yakni sebanyak 232 orang. Lainnya melanjutkan studi sebanyak 149 orang, dan 48 orang tercatat berwirausaha.

"Saat ini ada 21 SMK di Jawa Barat yang dilakukan program revitalisasi SMK," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika.

Program Revitalisasi SMK merupakan amanat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016. Dalam dua tahun pelaksanaannya, Kemendikbud telah mendukung sebanyak 2.300 dari sekitar 13 ribu SMK di seluruh Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement