Rabu 20 Feb 2019 16:07 WIB

Lulusan SMK Penyumbang Terbesar Angka Pengangguran DIY

Salah satu penyebabnya karena ilmunya tak sesuai kualifikasi pekerjaan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andi Nur Aminah
Siswa SMK mengikuti kontes merakit sepeda motor (ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Siswa SMK mengikuti kontes merakit sepeda motor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Angka pengangguran di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih terbilang tinggi. Penyumbang terbesar pengangguran sendiri berasal dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Kabid Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY, Ariyanto Wibowo mengatakan, salah satu penyebabnya karena ilmu yang didapat di bangku pendidikan, tidak sesuai dengan kualifikasi pekerjaan yang dibutuhkan. Sehingga, banyak lulusan SMK yang terpaksa menganggur.

Baca Juga

Untuk itu, seluruh pihak yang terlibat harus bersinergi mengatasi hal ini. Baik pemerintah maupun pihak swasta  untuk mengurangi pengangguran dalam rangka meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

photo
Vice president Commercial Bogasari Ivo Ariawan meninjau siswa SMK Global yang sudah ikut pelatihan Program Teaching Factory.

Hal yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan berbagai pelatihan kewirausahaan. Begitu juga dengan pelatihan keterampilan juga dibutuhkan. "Kita ada pelatihan kewirausahaan. Untuk perawat juga seperti upskill agar perawat itu mendapat sertifikasi, juga perlatihan perhotelan," kata Ariyanto saat dihubungi, Selasa (19/02).

Tidak hanya lulusan SMK, mahasiswa juga menjadi penyumbang tingginya angka pengangguran di DIY. Sementara, mahasiswa itu tidak semuanya memiliki KTP DIY.

Hal ini disebabkan karena lulusan perguruan tinggi di DIY, sebagian masih ada yang menetap untuk mencari pekerjaan. Sedangkan, dalam jangka waktu enam bulan tinggal di DIY, maka akan ikut terdata sebagai penganggur di wilayah DIY.

"Rekrutmen perusahaan besar, biasanya berkerjasama dengan perguruan tinggi besar di Yogyakarta, seperti UGM, UPN, Duta Wacana. Lulusan mahasiswa ini masih betah untuk bertahan di DIY sambil mereka mencari pekerjaan," kata Sekretaris Disnaker DIY, Sriyati.

Dari data Disnakertrans DIY, angka pengangguran mencapai 73.350 orang berdasarkan data per Agustus 2018. Angka pengangguran terbanyak ada di Kabupaten Sleman, sebesar 29.692 orang.

photo
Siswa SMK selesai menjalani proses magang di pabrik Casio di Korat, Thailand. 

Sementara, disusul Kabupaten Bantul dengan angka 15.734 orang. Setelah itu Kota Yogyakarta sebesar 14.897 orang, Gunungkidul sebesar 9.249 orang dan Kulon Progo sebesar 3.778 orang. "Tidak hanya lulusan SMK, mahasiswa ini juga menyumbang cukup besar naiknya pengangguran yang ada di DIY," lanjut Sriyati.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement