Kamis 14 Feb 2019 05:09 WIB

46.001 Siswa di Kabupaten Gunungkidul Terima PIP

Bantuan dana manfaat PIP diberikan kepada siswa miskin dan rentan miskin.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Gita Amanda
Program Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia Pintar.
Foto: Kemendikbud
Program Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia Pintar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Gunungkidul, Provinsi DI Yogyakarta mendukung Program Indonesia Pintar (PIP) yang menjadi bagian dari Nawa Cita Pemerintahan Presiden Joko Widodo di bidang pendidikan. Hingga tahun 2018, sebanyak 46.001 siswa di Kabupaten Gunungkidul telah menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP), terdiri atas 32.509 siswa Sekolah Dasar (SD), dan 13.492 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Kami mendukung agar PIP dapat terus berjalan, dan berharap supaya semua siswa yang membutuhkan bisa memperoleh manfaat dari program tersebut,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Bahron Rosyid dalam RNPK 2019, Rabu (13/2) lalu.

Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, kata Bahron, secara rutin melakukan pemantauan atas pendistribusian dan pencairan dana manfaat PIP.  Pihaknya  mengecek berapa anak yang sudah mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan mengedukasi pemanfaatan program tersebut.

"Hal ini untuk memastikan apakah ada permasalahan di dalam pendistribusiannya,” ujar Bahron.

Ia menambahkan, pencairan dana manfaat PIP di Kabupaten Gunungkidul sudah berjalan sesuai petunjuk teknis yang ada. Bahkan semua guru dan murid bisa memahami sehingga tidak ada masalah dan bisa dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Tujuan Program Indonesia Pintar di antaranya adalah untuk meningkatkan akses bagi anak usia 6 hingga 21 tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah. Selain itu, untuk mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah. Bantuan dana manfaat PIP diberikan kepada siswa miskin dan rentan miskin, atau siswa yang berada di panti asuhan. Dana PIP digunakan untuk membiayai kebutuhan personal siswa guna mendukung keberlanjutan pendidikannya.

“Peran KIP sangat membantu siswa miskin atau rentan miskin dalam mendapatkan layanan pendidikan. Kami berharap program tersebut dapat terus dijalankan,” harap Bahron.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement