Selasa 12 Feb 2019 17:21 WIB

Unisba akan Buka Prodi Perbankan Syariah

Pembukaan prodi untuk menghadapi pertumbuhan bank syariah yang terus tumbuh.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Perbankan Syariah
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Perbankan Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Islam Bandung (Unisba) akan membuka Program Studi (Prodi) Perbankan Syariah. Menurut Rektor Unisba, Edi Setiadi, Unisba pun akan membuka program S3 komunikasi.

"Prodi baru itu sedang kami garap. Jadi kita sudah komplit ada hukum, ekonomi syariah, dan nanti Perbankan syariah nya jadi lebih spesifik," ujar Edi Setiadi kepada wartawan belum lama ini.

Menurut Edi, pembukaan program perbankan syariah tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang perbankan syariah. "Juga menghadapi tadi, pertumbuhan bank syariah yang terus tumbuh. Apakah kita harus mendidik teller," katanya.

Edi mengatakan, untuk membuka program baru tersebut, Unisba telah menjalin kerja sama dengan perbankan. Prosesnya, saat ini sedang dalam proses penyusunan dokumen.

"Kalau dokumen hukum beresnya minggu-minggu ini, mungkin tahun akademik 2019 ini kami bisa menerima mahasiwa," katanya.

Sedangkan untuk program S3 Komunikasi, manurut Edi, prosesnya sudah dijalankan sekitar setahun. Namun, karena persyaratannya kurang banyak yang harus terus dilengkapi.

"Ya, kurang itu kurang ini jadi terus kami proses. Kalau untuk update kurikulum kami lakukan maksimal dua tahun sekali harus ada perubahan," katanya.

Edi mengaku, membuka Prodi baru memang tak mudah. Oleh karena itu, ia harus terus-terusan mendorong kemahasiswa dan dosen untuk terus berinovasi menghasilkan temuan-temuan baru.

"Kan kalau mendirikan Prodi baru kita sering kesulitan oleh regulasi harus ini, harus itu," katanya.

Hal itu, kata Edi, sudah dialami Unisba yang mendirikan Prodi sudah setahun tapi belum kelar karena berbagai alasan. Yakni, ada yang karena kerap terganjal oleh Undang-undang atau aturan menteri.

"Nah itu, dari pada prodi baru susah. Ya, sudah yang mampu buka karya baru silahkan. Kami dorong dosen dan mahasiswa lakukan penelitian," katanya.

Dikatakan Edi, salah satu upaya yang dilakukan Unisba untuk menggenjot penelitian adalah dengan menggelar kegiatan publikasi dalam Seminar Penelitian Sivitas Akademika Mahasiswa (SPeSIA) 2019.

Edi mengatakan, tahun ini SPeSIA diikuti sebanyak 887 penelitian mahasiswa dari berbagai program studi sarjana yang  berasal dari sepuluh fakultas S1 Unisba. Di antaranya, Hukum Keluarga Islam, Komunikasi Penyiaran Islam, Matematika, Jurnalistik, Statistika, Farmasi, Teknik Perencanaan Kewilayahan dan Kota, Psikologi, Ilmu Hukum, Manajemen, Pendidikan Kedokteran, dan lainnya.

"Program ini sebenarnya sudah dimulai sejak 2014. Bedanya, sekarang mahasiswa yang akan mengikuti wisuda, wajib untuk membuat dan mempresentasikan makalah ilmiah di acara SPeSIA-Unisba kalau dulu nggak," ujar Edi.

Selain itu, menurut Edi, melalui kegiatan ini, pihaknya terus berupaya untuk mendorong seluruh sivitas akademika, khususnya para mahasiswa. Agar mampu, menghasilkan inovasi atau penemuan baru dari setiap penelitian yang telah di lakukannya. Khususnya yang berkaitan dengan tantangan di era revolusi industri 4.0 bahkan 5.0, sesuai dengan program studi yang digelutinya selama ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement