Rabu 23 Jan 2019 23:25 WIB

80 Operator Sekolah Ikuti Sosialisasi Persiapan UNBK

Ledia Hanifa menilai pelaksanaan pendidikan di Kota Depok sudah tergolong baik.

Rep: Rusdi Nurdiansyah/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi UNBK SMP
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ilustrasi UNBK SMP

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Sebanyak 80 operator (proktor dan teknisi) Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mengikuti Sosialisasi Persiapan UNBK. Kegiatan yang diikuti 40 sekolah negeri dan swasta di Kota Depok bertujuan meningkatkan pengetahuan operator, sekaligus melihat kesiapan sekolah dalam menghadapi UNBK.

Bagian Helpdesk Kota Depok, Acu Setiawan mengatakan, sosialisasi ini merupakan salah satu rangkaian program dari Kemendikbud RI. Kegiatan tersebut, serempak dilakukan di 11 kecamatan se-Kota Depok, dari 21-23 Januari 2019.

"Materi sosialisasi ini terkait pelaksanaan UNBK, cara instalasi/setting server, dan cara mengisi website UNBK. Di antaranya, terkait data siswa, sesi per hari, dan mengatur server dan klien," ujar Acu di Depok, Rabu (23/1).

Acu mengatakan, agar pelaksanaan UNBK berlangsung lancar tanpa ada kesalahan, para operator sekolah juga akan dijadwalkan untuk mengikuti simulasi UNBK. Simulasi pertama pada 28-31 Januari 2019 dan simulasi kedua pada 4, 6 sampai 8 Februari 2019. Sementara geladi bersih pada 18-19 Maret 2019.

"Dengan berbagai upaya ini, semoga dapat meminimalisir kesalahan. Sehingga tidak merugikan pelajar yang mengikuti UNBK pada 22-25 April 2019 mendatang," terang Acu.

Sementara itu, anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Ledia Hanifa Amaliah menilai, pelaksanaan pendidikan di Kota Depok sudah tergolong baik. Terbukti dengan alokasi dana pendidikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok sudah mencapai 30 persen.

Selain itu pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan menggunakan sistem zonasi sudah terlaksana dengan baik, perhatian untuk guru dan tenaga kependidikan pun semakin baik.

Depok juga pada dasarnya memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang luar biasa. Ditambah dengan kehadiran perguruan tinggi ternama yang berada di Kota Depok, seperti Universitas Indonesia (UI) maupun Universitas Gunadarma.

"Depok ini keseluruhan sudah bagus tinggal bagaimana mengembangkan SDM yang dimilikinya menjadi lebih baik lagi. Seperti dengan meningkatkan minat baca, diadakannya e-Library, serta harus lebih ditingkatkan lagi prestasinya agar mendapat DAK dan DAU lebih besar lagi,” jelas Ledia.

Menurut Ledia, ke depan Depok harus lebih memberikan perhatian lebih pada pendidikan inklusi. Termasuk di dalamnya guru inklusi yang terlatih atau pelaksanaan program pendidikan hingga pencapaian tujuan belajar siswanya.

"Apa yang sudah baik harus terus ditingkatkan, terlebih saat ini Depok menjadi sasaran masyarakat untuk tinggal karena letaknya yang berdekatan dengan DKI Jakarta. Untuk itu, urusan pendidikan ini harus terus dipertahankan dan dikembangkan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement